Pages - Menu

Jumat, 26 November 2010

Suatu saat Kau cabut nyawa hamba dari raga ini



Betapa mulianya mereka yang gugur di jalan Allah hingga mencapai derajat SYAHID
Para syuhada, hakekatnya mereka tidak mati
Mereka hidup di sisi Allah
Pun tetap mendapatkan rejeki…

Wahai Dzat pencipta tujuh langit dan bumi…
hamba hanyalah manusia yang kecil lagi terbatas
Tak ada alasan hamba untuk sombong di hadapanmu Yaa Allah..
Suatu saat Kau cabut nyawa hamba dari raga ini
Maka, tetapkanlah hamba sebagai mujahidah dengan cap syuhada

Wahai Dzat yang Maha Hidup…
sekiranya hamba khilaf selama mengemban dakwah ini
Satu yang hamba minta dengan sangat untuk dikukuhkan
Jangan jauhkan hamba dari perjuangan ini Yaa Allah…
Jangan butakan pikiran hamba dari mengingatMu…

Wahai Tuhan kami..
Tegurlah hamba dikala hamba lupa akan arti pengorbanan
Tegurlah hamba ketika diwarnai dengan nafsu duniawi dan menunda-nunda kebaikan
Tegurlah hamba ketika keluar rumah, tetapi tidak berniat untuk berjihad dan berjuang di JalanMu

Yaa Allah, aku menyerahkan jiwaku kepadamu
Kuatkan hamba dengan segala cobaan dan ujian pilihan
Jadikan hamba layaknya generasi cemerlang lalu
Tegar ketika panas menyengat, bertahan dengan persediaan logistik yang menipis, kendaraan seadanya
Namun tetap menyumbangkan harta benda yang dicintai guna berjuang di medan tempur

Yaa Allah, Tetapkanlah hamba menjadi seorang yang kuat, sekuat Rasulullah yang bersabda:
“Yaa Allah, demiMu aku berusaha, kepadaMu kami meminta pertolongan dan hanya untuk-Mu kami berperang”
Sekuat Bilal ra., para keluarga Amar ibn Yasir, yang memilih ikhlas berjuang dijalan Allah meski mendapat penyiksaan oleh para kafir dari pada dipaksa masuk neraka
Sekuat para pejuang Islam sebelum kami, yang rela berkorban dengan harta dan nyawa mereka

Yaa Allah, Jangan jauhkan hamba dari jamaah ini, hamba mohon…
Juga jangan jadikan hamba menjadi sosok yang berdiam diri
Lindungi orang tua kami, guru-guru kami, dan saudara-saudari kami
Persatukanlah kami dalam satu perjuangan di jalanMu..

Yaa Allah, air mata ini….
Air mata ini beribadah kepadamu
Digunakan hanya untuk merasakan kerinduanku PadaMu
Kerinduan bersanding dengan para pejuang yang ikhlas di jalan Allah, dalam surgaMu

Allah… Allah… Allah.. Allah… Allah…
Dekatkanlah hamba dengan orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri padaMu
Yang menundukkan diri pada kekuasaanMu
Yang Ridha terhadap aturanMu

Yaa Allah…. AKU RINDU KHILAFAH
Aku rindu peradaban cemerlang itu
Jangan lupakan hamba dari pertanyaan, “ sudah benar-benarkah hamba seorang pejuang Khilafah ataukah hanya bertengger di jamaah ini?”
Hingga perjuangan ini harus berhenti diujung nafas, cukuplah Allah bagiku

Hasbiyallahu laailahaillahuwa’alaihi tawakkaltu wahuwarabbul’arsyil’azhim

Amin, amin yaa Rabbal alamin

Senin, 22 November 2010

Harun Al Rasyid-Amir Para Khalifah Abbasiyah

Harun Ar-Rasyid, Amir Para Khalifah Abbasiyah

Ragam & Muhibah - Khazanah Islam


Dalam usia yang relatif muda, Harun Ar-Rasyid yang dikenal berwibawa sudah mampu menggerakkan 95 ribu pasukan beserta para pejabat tinggi dan jenderal veteran.

Era keemasan Islam (The Golden Ages of Islam) tertoreh pada masa ke pemimpinannya. Perhatiannya yang begitu besar terhadap kesejahteraan rakyat serta kesuksesannya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, ekonomi, perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, serta peradaban Islam telah membuat Dinasti Abbasiyah menjadi salah satu negara adikuasa dunia di abad ke-8 M.

Amir para khalifah Abbasiyah itu bernama Harun Ar-Rasyid. Dia adalah raja agung pada zamannya. Konon, kehebatannya hanya dapat dibandingkan dengan Karel Agung (742 M - 814 M) di Eropa. Pada masa kekuasaannya, Baghdad - ibu kota Abbasiyah - menjelma menjadi metropolitan dunia. Jasanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban hingga abad ke-21 masih dirasakan dan dinikmati masyarakat dunia.

Figur Harun Ar-Rasyid yang legendaris ini terlahir pada 17 Maret 763 M di Rayy, Teheran, Iran. Dia adalah putera dari Khalifah Al-Mahdi bin Abu Ja’far Al-Mansur - khalifah Abbasiyah ketiga. Ibunya bernama Khaizuran seorang wanita sahaya dari Yaman yang dimerdekakan dan dinikahi Al-Mahdi. Sang ibu sangat berpengaruh dan berperan besar dalam kepemimpinan Al-Mahdi dan Harun Ar-Rasyid.

Sejak belia, Harun Ar-Rasyid ditempa dengan pendidikan agama Islam dan pe - merintahan di lingkungan istana. Salah satu gurunya yang paling populer adalah Yahya bin Khalid. Berbekal pendidikan yang memadai, Harun pun tumbuh menjadi seorang terpelajar. Harun Ar-Rasyid memang dikenal sebagai pria yang berotak encer, berkepribadian kuat, dan fasih dalam berbicara.

Ketika tumbuh menjadi seorang remaja, Harun Ar-Rasyid sudah mulai diterjunkan ayahnya dalam urusan pemerintahan. Kepemimpinan Harun ditempa sang ayah ketika dipercaya memimpin ekspedisi militer untuk menaklukk Bizantium sebanyak dua kali. Ekspedisi militer pertama dipimpinnya pada 779 M - 780 M.

Dalam ekspedisi kedua yang dilakukan pada 781-782 M, Harun memimpin pasukannya hingga ke pantai Bosporus. Dalam usia yang relatif muda, Harun Ar-Rasyid yang dikenal berwibawa sudah mampu menggerakkan 95 ribu pasukan beserta para pejabat tinggi dan jenderal veteran. Dari mereka pula, Harun banyak belajar tentang strategi pertempuran.

Sebelum dinobatkan sebagai khalifah, Harun didaulat ayahnya menjadi gubernur di As-Siafah tahun 779 M dan di Maghrib pada 780 M. Dua tahun setelah menjadi gubernur, sang ayah mengukuhkannya sebagai putera mahkota untuk menjadi khalifah setelah saudaranya, Al-Hadi. Pada 14 Septempber 786 M, Harun Ar-Rasyid akhirnya menduduki tahta tertinggi di Dinasti Abbasiyah sebagai khalifah kelima.

Harun Ar-Rasyid berkuasa selama 23 tahun (786 M - 809 M). Selama dua dasawarsa itu, Harun Al-Rasyid mampu membawa dinasti yang dipimpinnya ke peuncak kejayaan. Ada banyak hal yang patut ditiru para pemimpin Islam di abad ke-21 ini dari sosok raja besar Muslim ini. Sebagai pemimpin, dia menjalin hubungan yang harmonis dengan para ulama, ahli hukum, penulis, qari, dan seniman.

Ia kerap mengundang para tokoh informal dan profesional itu keistana untuk mendiskusikan berbagai masalah. Harun Ar-Rasyid begitu menghagai setiap orang. Itulah salah satu yang membuat masyarakat dari berbagai golongan dan status amat menghormati, mengagumi, dan mencintainya. Harun Ar-Rasyid adalah pemimpin yang mengakar dan dekat dengan rakyatnya.

Sebagai seorang pemimpin dan Muslim yang taat, Harun Ar-Rasyid sangat rajin beribadah. Konon, dia terbiasa menjalankan shalat sunat hingga seratus rakaat setiap harinya. Dua kali dalam setahun, khalifah kerap menunaikan ibadah haji dan umrah dengan berjalan kaki dari Baghdad ke Makkah. Ia tak pernah lupa mengajak para ulama ketika menunaikan rukun Islam kelima.

Jika sang khalifah tak berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji, maka dihajikannya sebanyak tiga ratus orang di Baghdad dengan biaya penuh dari istana. Masyarakat Baghdad merasakan dan menikmati suasana aman dan damai di masa pemerintahannya.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, Harus Ar-Rasyid tak mengenal kompromi dengan korupsi yang merugikan rakyat. Sekalipun yang berlaku korup itu adalah orang yang dekat dan banyak berpengaruh dalam hidupnya. Tanpa ragu-ragu Harun Ar- Rasyid memecat dan memenjarakan Yahya bin Khalid yang diangkatnya sebagai perdana menteri (wazir).

Harun pun menyita dan mengembalikan harta Yahya senilai 30,87 juta dinar hasil korupsi ke kas negara. Dengan begitu, pemerintahan yang dipimpinnya bisa terbebas dari korupsi yang bisa menyengsarakan rakyatnya. Pemerintahan yang bersih dari korupsi menjadi komitmennya.

Konon, Harun Ar-Rasyid adalah khalifah yang berprawakan tinggi, bekulit putih, dan tampan. Di masa kepemimpinannya, Abbasiyah menguasai wilayah kekuasaan yang terbentang luas dari daerah-daerah di Laut Tengah di sebelah Barat hingga ke India di sebelah Timur. Meski begitu, tak mudah bagi Harun Ar-Rasyid untuk menjaga keutuhan wilayah yang dikuasainya.

Berbagai pemberontakan pun tercatat sempat terjadi di era kepemimpinannya. Pemberontakan yang sempat terjadi di masa kekuasaannya antara lain; pemberontakan Khawarij yang dipimpin Walid bin Tahrif (794 M); pemberontakan Musa Al-Kazim (799 M); serta pemberontakan Yahya bin Abdullah bin Abi Taglib (792 M).

Salah satu puncak pencapaian yang membuat namanya melegenda adalah perhatiannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Di masa kepemimpinannya terjadi penerjemahan karya-karya dari berbagai bahasa. Inilah yang menjadi awal kemajuan yang dicapai Islam. Menggenggam dunia dengan ilmu pengetahuan dan perabadan.

Pada era itu pula berkembang beragam disiplin ilmu pengetahuan dan peradaban yang ditandai dengan berdirinya Baitul Hikmah - perpustakaan raksasa sekaligus pusat kajian ilmu pengetahuan dan peradaban terbesar pada masanya. Harun pun menaruh perhatian yang besar terhadap pengembangan ilmu keagamaan.

Sang khalifah tutup usia pada 24 Maret 809 M pada usia yang terbilang muda 46 tahun. Meski begitu pamor dan popularitasnya masih tetap melegenda hingga kini. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu tokoh dalam kitab 1001 malam yang amat populer. Pemimpin yang baik akan tetap dikenang sepanjang masa.

Pemimpin yang Prorakyat

Di era modern ini begitu sulit menemukan pemimpin yang benar-benar mencintai dan berpihak kepada rakyatnya. Sosok pemimpin yang mencintai rakyat pastilah akan dicintai dan dikagumi rakyatnya. Salah seorang pemimpin Muslim yang terbilang langka itu hadir di abad ke-8 M. Pemimpin yang pro rakyat itu bernama Khalifah Harun Ar-Rasyid.

Sang khalifah benar-benar memperhatikan dan mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara, Harun Ar-Rasyid berupaya dengan keras memajukan perekonomian serta perdagangan. Per ta - nian juga berkembang dengan begitu pesat, lantaran khalifah begitu mena ruh perhatian yang besar dengan membangun saluran irigasi.

Langkah pemerintahan Harun Ar-Rasyid yang serius ingin menyejahterakan rakyatnya itu mendapat dukungan rakyatnya. Kemajuan dalam sektor perekonomian, perdagangan dan pertanian itu membuat Baghdad menjadi pusat per da - gangan terbesar dan teramai di dunia saat itu.

Dengan kepastian hukum serta keamanan yang terjamin, berbondong-bondong para saudagar dari berbagai penjuru dunia bertransaksi melakukan pertukaan barang dan uang di Baghdad. Negara pun memperoleh pemasukan yang begitu besar dari perekonomian dan perdagangan itu serta tentunya dari pungutan pajak.

Pemasukan kas negara yang begitu besar itu tak dikorup sang khalifah. Harun Ar-Rasyid menggunakan dana itu untuk pembangunan dan menyejahterakan rakyatnya. Kota Baghdad pun dibangun dengan indah dan megah. Gedunggedung tinggi berdiri, sarana peribadatan tersebar, sarana pendidikan pun menjamur, dan fasilitas kesehatan gratis pun diberikan dengan pelayanan yang prima.

Sarana umum lainnya seperti kamar mandi umum, taman, jalan serta pasar juga dibangun dengan kualitas yang sangat baik. Khalifah pun membiayai pengembangan ilmu pengetahuan di bidang penerjemahan dan serta penelitian. Negara menempatkan para ulama dan ilmuwan di posisi yang tinggi dan mulia. Mereka dihargai dengan memperoleh gaji yang sangat ting gi.

Setiap tulisan dan penemuan yang dihasilkan ulama dan ilmuwan dibayar mahal oleh negara. Sangat pantas bila keluarga khalifah dan pejabat negara lainnya hidup dalam segala kemewahan pada zamannya. Sebab, kehidupan rakyatnya juga berada dalam kemakmuran dan kesejahteraan.

Tak seperti pemimpin kebanyakan yang hidup dengan kemewahan di atas penderitaan rakyatnya. Sampai kapan pun, sosok Harun Ar-Rasyid layak ditiru dan dijadikan panutan para pemim - pin dan calon pemimpin yang ingin mencitai dan berpihak pada rakyatnya.

JEJAK HIDUP SANG KHALIFAH AGUNG
Tahun 763 M : Pada 17 Maret, Harun terlahir di Rayy.
Tahun 780 M : Memimpin pasukan militer melawan Bizantium.
Tahun 782 M: Kembali memim pin pa - suk an melawan Bizantium hingga ke Bos porus.
Tahun 786 M: 14 September saudaranya Al-Hadi - khalifah keempat meninggal dunia.
Tahun 791 M: Harun kembali berperang melawan Bizantium.
Tahun 795 M: Harun meredam pembenrontakan Syiah dan memenjarakan Musa Al-Kazim.
Tahun 796 M: Harun memindahkan istana dan pusat pemerintahan dari Baghdad ke Ar-Raqqah.
Tahun 800 M: Harun mengangkat Ibrahim ibnu Al-Aghlab sebagai gubernur Tunisia.
Tahun 802 M: Harun menghadiahkan dua gajah albino ke Charlemagne sebagai hadiah diplomatik.
Tahun 803 M: Yahya bin Khalid (perdana menteri yang dipecat karena korupsi meninggal dunia.
Tahun 807 M: Kekuatan Harun mengusai Siprus.
Tahun 809 M: Harun meninggal dunia ketika melakukan perjalanan di bagian timur wilayah kekuasaannya.

Selasa, 16 November 2010

Segala Puji hanya milik Allah swt

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Pemurah, Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(QS. Al-‘Alaq: 1-5)


Subhanallah. Islam adalah suatu kenikmatan besar yang patut kita syukuri. Kehadirannya terbukti membawa perubahan dari kehidupan bebas tanpa aturan atau masa kebodohan aliasa Jahiliyyah ke kehidupan yang penuh berkah, beradab, bahkan terbukti dalam sejarah selama berabad-abad pencapaian kegemilangannya.

Islam adalah agama yang mempunyai ajaran luar biasa. Islam itu sempurna, dinamis, dan mempunyai doktrin yang kokoh. Sebagai sebuah pandangan hidup, ajarannya yang komprehensif  dan universal semakin membedakannya dengan ajaran agama lain. Islam mengatur semua aspek, mulai dari kehidupan spiritual hingga politik luar negeri. Dari kehidupan pribadi hingga ideology sekalipun.

Islam juga menuntut dan menantang akal umat manusia untuk berpikir secara mendalam tentang alam semesta, kehidupan, dan manusia. Apa hubungan ketiga unsur tsb dengan kehidupan sebelum dan sesudah kehidupan dunia. Melalui fenomena yang ada di sekeliling kita, manusia dituntut dan ditantang untuk berpikir, mencari tahu, serta merenung. Kemudian dari proses berpikir akankah menerima kebenaran ataukah kekeliruan.

Akal, potensi yang dimiliki oleh manusia. Hakekatnya dalam Islam, akal adalah proses berpikir yang digunakan untuk menerima kebenaran tentang keberadaan Ilahi. Adanya keteraturan di alam semesta  membuat manusia bertanya, siapa yang menciptakan aturan atau hukum tsb.  Hukumkah yang menciptakan Alam Semesta, atau sebaliknya?

Jawaban dari pertanyaan diatas adalah mustahil jika kedua unsur tersebut dengan keteraturannya terjadi begitu saja, tanpa ada sesuatu yang luar biasa yang mengaturnya. Alam semesta tergantung dari hukum yang mengaturnya, sedangkan hukum adalah suatu fungsi dari materi itu sendiri. Maka, pasti ada sesuatu yang berdiri sendiri, tidak tergantung pada kedua hal tersebut, dan menjadi pihak yang mencipktakan keduanya.

Dialah Sang Maha Pencipta. Tiada Tuhan selain Dia

Dan…

Sang Khaliq itu adalah Allah swt.

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers