Pages - Menu

Rabu, 08 Februari 2012

Bagaimana Membentuk Kepribadian Islam


Bagaimana Membentuk Kepribadian Islam

Oleh: Rusydatun Nasiroh

Mukaddimah
hayatulislam.net – Ketika membahas kepribadian, sering kali dihubungkan dengan penampilan fisik seseorang, seperti bagaimana cara berjalan seseorang, bagaimana gaya dia dalam berpakaian, bagaimana cara makan. Dan bahkan di Indonesia sedang marak diadakan sekolah-sekolah kepribadian seperti sekolah kepribadian ‘John Robert Power’. Jadi sering kali apabila orang yang menggunakan pakaian bagus, mahal dan elegant, itulah orang yang berkepribadian tinggi, meskipun dia jauh dari ketaqwaan terhadap Allah. Dan sebaliknya orang yang pakainnya biasa saja, bahkan bisa dikatakan kumuh, namun masjid merupakan rumah utama dia, dan Allahlah menjadi pelindungnya, dia disebut orang yang kepribadian rendah, bahkan bisa disebut orang yang tidak berkepribadian.

Setiap manusia memiliki dua hal yang nampak pada dirinya yang pertama, berkaitan dengan penampilan fisiknya, seperti bentuk tubuh, wajah dan pakaian. Kedua, berkaitan dengan aktivitas dan gerak-gerik manusia. Bagian manakah yang menentukan kepribadian seseorang, sehingga bisa disebut orang yang mempunyai kepribadian luhur atau orang yang memiliki kepribadian binatang. Apakah penampilannya seperti pendapat orang kebanyakan saat ini? atau apakah aktivitasnya?

Kepribadian Islam

Kalau kita perhatikan lebih jeli tentang apa yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya adalah perbuatannya. Kita sering kali mengidentikan sifat seseorang dengan perbuatannya. Misalkan kita sering menyebut Pak Ahmad yang dermawan, Pak Cholil yang pemarah, bahkan dijaman Rosulullah SAW dan sahabat sering kali orang dipanggil sesuai dengan perbuatannya misalkan Musailamah al Khazab. Jarang sekali kita mengidentikkan seseorang dengan penampilan fisiknya, karena yang paling menonjol dari seseorang itu memanglah perbuatannya. Dan perbuatan inilah yang membedakan antara mansia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kumpulan dari perbuatan yang merupakan gambaran dari tingkah laku (suluk) itulah yang menentukan tinggi rendahnya kepribadian seseorang. Sedangkan tingkah laku (suluk) seseorang sangat ditentukan oleh mafhumnya, sehingga tingkah laku itu pastinya tidak akan pernah terpisah dengan mafhum seseorang. Misalkan seseorang yang mempunyai pemahaman bahwasannya Jihad itu wajib maka meskipun dia diancam atau diberi imbalan yang sangat besar agar meninggalkan Jihad ketika ada panggilan untuk berjihad, maka secara tegas dan teguh dia akan menolak untuk meninggalkannya, apalagi dia tahu bagaimana besar pahala orang yang berjihad dijalan Allah.

Senin, 06 Februari 2012

Analisis Pergerakan Islam Pascakekhilafahan Utsmaniyah


Analisis Pergerakan Islam Pascakekhilafahan Utsmaniyah


Islam tidak akan dapat diterapkan secara paripurna kecuali dengan media khilafah. Penerapan syariah adalah suatu kewajiban dan hal itu tidak akan dapat dicapai kecuali dengan media khilafah, maka pengadaan khilafah itu menjadi wajib. Demikian kaidah ushuliyah yang berbunyi, "Sebuah kewajiban yang tidak bisa terwujud kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu adalah wajib."


Keadaan umat menjadi tidak menentu, bahkan tidak berarti di mata blok kafir manakala tidak mempunyai institusi khilafah yang dapat melindungi kepentingan umat. Pada saat blok kafir (baca: Inggris dan sekutunya) di awal abad ke-19 tidak berhasil menanam Israel di Palestina, karena khilafah Abdul Hamid secara tegas menolak sejengkal tanah pun diserahkan kepada Israel, mereka merekayasa menjatuhkan khilafah Utsmaniyah dengan menanam Musthafa Kemal dan berhasil menyingkirkan institusi khilafah tahun 1924. Sejak saat itu, perjuangan umat berubah menjadi kelompok-kelompok dan jamaah-jamaah. Masing-masing berusaha untuk mengembalikan khilafah yang hilang itu dengan menempuh berbagai jalan. Ada yang menggunakan jalan politik, pendidikan, ekonomi, dan juga dengan kekuatan militer. Semua itu belum menunjukkan keberhasilannya, sementara jalan Allah untuk memberikan khilafah itu sebagai suatu kepastian. Maka, apa kesalahan yang terjadi? Kita perlu menelusuri dan mencari solusinya. Makalah di bawah ini sebagai upaya kecil untuk mengungkap masalah besar ini. 


Aktivitas Politik Partai Islam


Aktivitas Politik Partai Islam

Oleh: Farid Wadjdi
Publikasi 22/07/2004

hayatulislam.net - Hubungan antar politik dan Islam sering kali disalahartikan dikalangan kaum muslim. Hal ini tidak lain terjadi akibat semakin tercerabutnya kaum muslim dari pandangan hidup (mabda) Islam yang seharusnya dia pegang teguh. Kondisi ini diperparah dengan serangan budaya dan pemikiran Barat, yang kemudian membentuk pandangan muslim terhadap politik. Kemudian muncul paling tidak tiga pandangan tentang Islam dan politik. Pertama, menolak sama sekali, dengan alasan Islam memang tidak mengatur masalah politik; kedua, menerima bahwa Islam mengatur politik, namun hanya pada tingkat nilai dan substansi, bukan amalan praktis; dan yang ketiga menyatakan dengan tegas bahwa Islam mengatur masalah politik baik dari segi asas (fikrah) sampai turunan yang praktis (thariqah).


Akhlaq Dan Kebangkitan Umat


Oleh: Syamsuddin Ramadhan
Publikasi 10/03/2004

hayatulislam.net - Akhlaq adalah bentuk plural dari al-khulq atau al-khuluq. Secara literal, al-khulq atau al-khuluq bermakna al-sajiyah, al-filaan*, al-muru`ah, al-‘aadah, dan al-thib’ (karakter, kejiwaan, kehormatan diri, adat kebiasaan, dan sifat alami).

Al-Mawardiy menyatakan bahwa, makna hakiki dari al-khuluq adalah adab (budi pekerti) yang diadopsi oleh seseorang, yang kemudian dijadikan sebagai karakter dirinya. [Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy] Sedangkan budi pekerti yang telah melekat pada diri seseorang disebut dengan al-khiim, al-syajiyah, dan al-thabi’ah (karakter). Atas dasar itu, akhlaq adalah al-khiim al-mutakallaf (tabiat [karakter] yang dibebankan atau karakter ciptaan), sedangkan al-khiim adalah al-thab’u al-ghariziy (karakter yang bersifat naluriah [tabiat, atau karakter bawaan]).

Akhamul Khamsah (Hukum Yang Lima)


Akhamul Khamsah (Hukum Yang Lima)

Oleh: Azhari
Publikasi 04/01/2004

hayatulislam.net – Mungkin sering kita katakan: “Eh.. itu haram”, atau “Ini boleh nggak ya... dilakukan”, dan ucapan lainnya yang senada. Sebetulnya sadar atau tidak kita ingin tahu apakah perbuatan kita dibolehkan atau tidak oleh syari’at Islam. Maka untuk menjelaskan hal tersebut kita coba mengkaji hukum syara’ yang kita kenal dengan Ahkamul Khamsah.

Ahkamul khamsah (hukum yang lima) adalah hukum terhadap PERBUATAN yang menguraikan tentang wajib, haram, mandub/sunah, makruh dan mubah, penjelasannya sbb:

Melaksanakan


a. Perintah dengan qarinah (indikasi) bahwa perintah tersebut pasti (jazim) harus dijalankan dan adanya sanksi jika tidak menjalankannya, maka hukumnya WAJIB. Berpahala mengerjakannya dan berdosa meninggalkannya.

Akan Datang Penghuni Surga


Akan Datang Penghuni Surga
Milis DKM Annahl.



 
Di suatu hari Nabi sedang duduk di Masjid bersama para sahabatnya. Tiba-tiba Nabi berseru, "akan datang penghuni surga."
Serentak para sahabat memandang ke arah pintu.
Ternyata datanglah seorang sahabat yang memberi salam pada mejelis Nabi lalu shalat.

Keesokan harinya lagi, pada sitausi yang sama, Rasul berseru,

Minggu, 05 Februari 2012

Informasi Penting Buat Para Pecinta Kucing ^__^


kucing.... 



hehehehe... lucu ya??? hampir semua rumah di indonesia memelihara hewan satu ini. bahkan ada pula julukan kucing rumahan dan kucing jalanan. kucing kota en kucing kampung. kucing educated sampe kucing preman.. hahahaha.. untung aja bukan kucing tukang korupsi. berabe juga tuh :).




kucing adalah jenis hewan yang paling saya suka. ngegemesin, lucu, apalagi kalo lihat matanya yang bulat dan melotot, bulunya yang lembut, ahhh pokonya it's the bestlah.. hehehehe. saya pernah punya kucing, saya pelihara hingga umurnya mencapai 14 tahun 6 bulan 6 hari. namanya si unying 'ay alias ukhty uchay. hehehehe, namanya sering ganti2. ia sudah mengerti bahasa manusia, dari segi geraknya maksudnya. kadang ia jadi obat lelahku di bejibunnya aktivitas kuliah. 

sekarang, it's nothing. sudah mati kucingnya. sedih juga sih. hm, sangat sedih malah. dia mati dipangkuanku. saya menangis tersedu-sedu. saya ambilkan khimarku lalu saya selimuti, trus saya kubur... hehehehehe. ortuku yang ikutan sedih, akhirnya pengen ketawa. HM, namanya juga saya saking sayangnya gitu. dia tuh saksi bisu curhat2anku, meski dalam hati, wkwkwkwkwk. ketika itu, ku SMS sodara-sodaraku. Ukhty Unchay mati. semuanya berempati. sedih mang. tu kucing sudah kyk keluarga sendiri, hikz. saya anak bungsu, kucing itu sudah kyk adhek saya, hikz. haduwwwwwwh... kok jadinya miris beginiii, wkwkwkwkwkwkwk.

YAK! setelah unying mati beberapa tahun yang lalu, saya gak pernah lagi melihara kucing. anehnya waktu ia mati, kucing2 ilegal bermunculan. mati satu tumbuh seribu, wkwkwkwkwk. yaa, biarlah... binatang itukan mempunyai pahala bagi kita yang bersabar dan bersyukur. ya asal gak buang bunga pasirnya dimana2 azalah, hihihihi. tapi pastinya kucing2 itu bukan untuk saya sentuh. it's different soale.

Nah, bagi muslimah yang demen ama kucing?? dalam Islam, boleh2 aja kq memelihara miyau lucu ini. asalkan yaa wara' saja. jangan terlalu mesra, efeknya gak baik untuk kesehatan. mmm, mari kita ulas lebih jauh apa-apa saja. info berikut adalah info yang saya kumpulkan dari beberapa sumber kesehatan yang ada. yuk marreee... ^^

VIRUS KUCING / TOXOPLASMA

nah, muslimah? ternyata didalam tubuh kucing, toxoplasma bisa berkembang biak dengan dua cara, yaitu sek…sual (mikro dan makro gamet) dan aseksual (membelah diri). Sedangkan pada binatang selain kucing, toxoplasma hanya bisa berkembang biak dengan cara aseksual.

Kamis, 02 Februari 2012

shalat ^_^


Shalat

Oleh: Azhari
Publikasi 19/03/2004

hayatulislam.net - Masih banyak dari kita mengabaikan masalah shalat ini, baik berupa meninggalkan-nya maupun tidak menyempurnakan ibadahnya. Padahal shalat merupakan salah satu rukun Islam dan ibadah pertama yang akan dihisab di yaumil akhir nanti. Bisa jadi amal ibadah yang lain tidak dinilai oleh Allah swt karena kita tidak menjalankan ibadah shalat.

Sesungguhnya shalat itu wajib atas orang-orang beriman pada waktu yang telah ditentukan. (Qs. an-Nisaa' [4]: 103).

Amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah sholatnya, jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalnya dan jika sholatnya rusak maka rusaklah seluruh amalnya. [HR Thabrani].

Kita akan coba diskusikan dua masalah shalat yang sering kita abaikan tersebut, yakni meninggalkannya dan tidak sempurna menjalankannya.


Meninggalkan Shalat

Shalat merupakan kewajiban utama umat Islam baik laki-laki maupun wanita, tidak ada rukhsah (keringanan) meninggalkan shalat selain yang telah digariskan oleh syariat Islam (seperti: haid, mabuk/gila/hilang akal, belum baligh, dan lain-lain). Bahkan seseorang yang sudah sakit keras dan sudah mendekati ajal sekalipun tetap wajib melakukan shalat, kalau mereka tidak mampu berdiri maka boleh duduk, masih tidak mampu duduk maka boleh berbaring, masih tidak mampu berbaring maka boleh dengan gerakan mata.

Begitulah pentingnya kewajiban shalat, sehingga kalau kita terlupa/tertidur mengerjakannya maka boleh mengerjakan setelah ingat. Jika tidak ada air untuk berwudhu’ maka kita boleh bertayamum.

Ancaman Allah Swt sangat berat bagi orang-orang yang meninggalkan shalat,

(Batas) antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat. [HR. Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah].

Apakah yang membuat kalian masuk ke dalam Neraka Saqar?' Mereka menjawab, '(Karena) kami dulu tidak termasuk orang-orang yang mendirikan shalat.' (Qs. al-Muddatstsir [74]: 4).

Kadang kita terlena dengan aktiftas meeting, menyelesaikan pekerjaan, menonton pertandingan sepak bola, acara pesta dan kesibukan lainnya sehingga meninggalkan shalat. Padahal semua aktifitas diatas hanya mubah saja (boleh) sedangkan shalat wajib hukumnya bagi seorang muslim, alangkah ruginya kita bila mendahulukan yang mubah dan meninggalkan yang wajib.


Shalat Tidak Sempurna

Yang paling sering ketidak-sempurnaan shalat adalah “terburu-buru”, kita betah berlama-lama menoton acara TV, bisa asyik mengobrol dengan teman, mampu dengan sabar antri membeli tiket bioskop/sepak bola, asyik dan tekun dalam bekerja. Tetapi dalam melakukan shalat yang berkisar 10 menit saja sangat terburu-buru, seolah gerah dan tidak betah berlama-lama menghadap Allah swt.

Shalat merupakan rangkaian ibadah yang merupakan wujud penghambaan diri dan komunikasi manusia dengan Allah swt. Kalau kita telaah bacaan shalat maka dapat kita pahami bacaan shalat tersebut merupakan pujian dan permohonan do’a kepada sang Khalik. Bila dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari, bagaimana mungkin kita memohon belas kasihan kepada seseorang dengan terburu-buru dan tidak sopan (sesuai aturan).

Seburuk-buruknya orang yang mencuri adalah orang yang mencuri shalatnya. Para sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah, bagaimana bisa seseorang mencuri shalatnya?’. Beliau menjawab: ‘Ia tidak menyempurnakan ruku’-nya maupun sujudnya.’ [HR Ahmad].

Begitulah sedikit tausiah tentang shalat, semoga bermanfaat.

Wallahua’lam,

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers