Pages - Menu

Jumat, 05 Juni 2009

pelajaran berharga bagi semua

Asl.wrwb.

Apa yang terjadi hari ini, tentunya merupakan suatu pelajaran berharga bagiQ, dan tentunya bagi manusia pada umumnya..Tetap, semua manusia akan kembali pada Zat yang Menciptakannya, masing2 punya akhir waktu dalam perjalanan hidupnya didunia..


Hari ini, aku melepas kepergian paman. Beliau adalah adik dari pace, masih muhrim. Sebelumnya aku tak merasakan firasat apapun, tetapi dengan keadaan beliau akhir2 ini, aku hanya bisa berharap Allah swt. Agar memberinya yang terbaik.


Sore hari saat sedang nonton tv, tiba2 saja ka2Q ditlp pace supaya secepatnya kerumah pamanku yang memang sedang sakit keras sejak beberapa bulan yang lalu.. tapi karena sayanya lagi makan, jadi ka2Q perginya duluan dan kemudian aku pergi setelah maghrib karena kebetulan ketika mo keluar rumah pas masuk waktunya azan maghrib.


Aku N macea berangkat, karena ojeknya hanya satu, jadi mace perginya duluan.

Ketika tiba dekat teras rumah .. samar2 aku mendengar suara tangisan yang makin lama makin jelas terdengar.. aku sudah menduga ada sesuatu yang akan kudengar.. Ketika masuk ruang tamu, aku melihat sepupuQ Aan (9) menangis tersedu2 dan memanggil bapaknya.. begitu juga orang2 yang berada disekitar pamanQ.. saat mendekat keruang tengah, salah seorang tante memberitahukan bahwa paman telah tiada..


”Inalilahi wa inailahi rojiun”, aku lalu duduk memandangi wajah paman yang pucat dengan kain yang melingkari wajahnya antara dagu dan atas kepalanya.. saat itu tanteQ sangat tegar.. seakan sudah ikhlas akan kepergian itu..

”Inilah takdir dan inilah haq Allah, kapanpun, dimanapun, dan dengan cara apapun. Akupun akan seperti ini, ibu, bapak, teman2 ngaji, semuanya. AmalQ?.... Ya Allah” itulah yang terlintas dikepalaku saat itu. Kupandangi semua orang yang lagi berduka.. suasana itu membayangkan aku yang ada dipembaringan itu.. Astaghfirullah..

Si kecil Aan yang sedang menangis disebelah kiriQ, aku tak tahan melihatnya, dengan umurnya yang masih kelas 6 SD dia harus menerima kenyataan ini, aku hanya bisa diam memeluk dan mengusap air matanya, dia sadar bahwa bapaknya sudah tiada. Tapi, dia anak yang tangguh, setelah Ibunya memeluknya lalu mencoba memahamkannya bahwa beginilah manusia, ada yang lahir ada yang pergi, dia kemudian tidak sesedih sebelumnya. Walau aku yakin besoknya pasti nangis lagi.


”Ya Allah berikanlah ketabahan bagi mereka agar kuat menghadapi cobaan ini. Tunjukkanlah mereka jalan yang engkau ridhoi, begitu pula kepada kami. Masukkanlah kami kedalam golongan orang2 yang beruntung”. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar