Pages - Menu

Sabtu, 11 Juli 2009

betapa senangnya menjadi pengemban dakwah

Aslwrwb.

Sebagian mungkin menilai menjadi seorang pengemban dakwah itu membosankan, ngga asik, ato malah menilai bahwa menjadi pengemban dakwah akan menjauhkan seseorang dari kebahagiaan. saya jadi teringat sewaktu berdiskusi dengan seorang teman dekat, yang saat itu saya sangat mengharapkan dia dapat menerima ide-ide yang saya sampaikan. Awalnya dia sangatlah antusias, tetapi setelah dikatakan kepdanya agar ikut berjuang bersama dan menuntut ilmu, dia menjawab bahwa dia bukanlah seorang pejuang, biarlah perjuangan itu kalian yang lakukan, biarlah saya bergerak pada saat yang tepat ketika bom-bom itu sudah ada di depan mataQ.

Padahal, ketika kita memeluk agama Islam maka kita sebernarnya adalah seorang pejuang. Amar ma'rif nahi mungkar. Kita semua punya kewajiban untuk berdakwah. dan bagi orang-orang yang peduli terhadap kewajiban-kewajibannya, konsekuensi dia bersyahadat, dan terhadap saudanya semuslimlah makanya dia memilih untuk menjadi pengemban dakwah.
"kami dengar dan kami taati"

dunia ini... terdiri dari cobaan, seleksi, dan pengukuhan. semua adalah bagian dari pembinaan kepribadian diri. pertanyaannya adalah bagaimana kita melalui semua itu yang memang merupakan sunatullah?? jawabannya adalah tidak lain mengasah pola pikir dan pola sikap kita dengan cara menuntut ilmu dan mengamalkannya.

jangan mau diperbudak oleh ambisi dunia. ini hanyalah sementara. menyesal kemudian tak ada gunanya. Mari menjadi pengemban dakwah.. dan anda akan mendapat kesenangan yang begitu luar biasa, bahkan ketika cobaan-cobaan mendera anda.. karena yakinlah kita hanya butuh Allah yang mencintai kita.. maka ketika Allah sudah mencintai kita, berarti itu adalah hadiah terbesar untuk hambaNya.
Wallahua'lam.