Pages - Menu

Senin, 20 Desember 2010

Tobat Seorang Hamba yang Melampaui Batas



Alkisah, diceritakan dari Ibrahim bin Adham. Bahwasanya ada seseorang yang mendatanginya, lalu orang itu berkata: “Wahai Abu Ishaq, aku adalah orang yang telah melampaui batas. Saya mohon kamu mau bercerita kepadaku tentang zuhud, agar Allah swt berkenan membuat hatiku menjadi lembut dan menjadikannya bercahaya.”

Ibrahim menjawab: “Jika kamu bisa menerima apa yang akan aku nasihatkan kepadamu tentang enam perkara, niscaya apa yang selanjutnya akan kamu lakukan tidak akan membahayakannyamu.”

Lelaki itu kemudian bertanya: “Apa kiranya enam perkara itu?”

Ibrahim menjawab: “Perkara pertama yang akan aku nasihatkan, jika engkau bermaksiat kepada Allah, maka janganlah kamu makan dari rejeki Allah.”

Lelaki kembali bertanya: “Apabila timur dan barat, tanah dan lautan, daratan dan pegunungan adalah rejekiNya, lantas dari mana saya harus mencari?”

Ibrahim menjawab: Maka dari itu, apakah pantas bagimu makan dari rejekiNya, sedang kamu bermaksiat kepadaNya.”

Lelaki itu berkata: “Demi Allah tidak akan. Ceritakan perkara yang kedua.”

Ibrahim menjawab: “Jika kamu ingin bermaksiat kepada Allah, janganlah kamu bermaksiat di bumiNya.”

Lelaki bertanya: “Wahai Ibrahim, yang ini lebih berat dari yang pertama. Jika semua negeri adalah milikNya, maka di negeri sebelah mana aku harus tinggal?”

Ibrahim menjawab: “Maka dari itu, apakah laik bagimu berada di negeriNya, makan dari rezekiNya, dan juga bermaksiat kepadaNya?”

Lelaki berkata: “Demi Allah tidak akan. Ceritakan perkara yang ketiga.”

Ibrahim menjawab: “Jika kamu ingin bermaksiat kepadaNya, maka usahakanlah agar Ia tidak melihatmu.”

Lelaki berkata: “Wahai Ibrahim, bagaimana hal ini bisa terjadi, sedangkan Ia melihat apa-apa yang tersembunyi, dan mengetahui apa-apa yang tampak.”

Ibrahim menjawab: “Maka dari itu, apakah pantas bagimu untuk makan dari rezekiNya, berada di negeriNya, bermaksiat kepadaNya, sedang Ia melihatmu?”

Lelaki berkata: “Demi Allah tidak akan, lanjutkan perkara keempat.”

Ibrahim menjawab: “Jika malaikat pencabut nyawa mendatangimu untuk mencabut rohmu, maka katakanlah kepadanya: “Berilah aku waktu untuk bertobat!”

Lelaki berkata: “Ia tidak akan mau menerima permintaanku.”

Ibrahim menjawab: “Jika kamu sudah mengetahui bahwa dirimu tidak mampu menahan malaikat pencabut nyawa, sangatlah mungkin ia akan datang kepadamu sebelum kami bertobat.”

Lelaki berkata: “Kamu benar. Baik, ceritakan perkara yang kelima.”

Ibrahim menjawab: “Jika malaikat Mungkar Nakir mendatangimu, maka jawablah mereka dengan mengatakan: “jika kamu mampu.”

Lelaki berkata: “Aku tidak akan mampu untuk melakukan hal itu. Ceritakan perkara yang keenam.”

Ibrahim menjawab: “Jika hari esok itu merupakan kekuasaan Allah, dan Ia memerintahkan kepadamu untuk masuk neraka, maka katakana kepadaNya: “Aku tidak akan masuk kesana.”

Lelaki berkata: “Cukup wahai Ibrahim, cukup, cukup.”

Teman…

Ini adalah kisah inspiratif yang menggugah tentang percakapan antara seorang lelaki dan Ibrahim bin Adham dengan 6 nasehatnya yang akan membuatmu berpikir. Bahwa surga itu butuh pengorbanan besar dan bersungguh-sungguh karena Allah itu Maha Adil…

Teman…

Kisah ini bukan dongeng

Kisah ini mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan, bahwa ibadah itu bukan main-main.. Dunialah permainan itu..

Mari belajar darinya karena kita tak kan pernah berhenti belajar..

bertaubatlah karena “tak ada kata terlambat..”
  

1 komentar:

  1. Alhamdulillah bi khoir pak.. sukron atas info blognya... InsyaAllah saya mampir ke blog bapak.. Jazakallah khoir.. ^_^

    BalasHapus