Pages - Menu

Minggu, 17 Juli 2011

beberapa karakter mulia... semoga, amin..


Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.


Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur’an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid’ah yang dapat menyesatkannya.

Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).

Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.

Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.

Qodirun ‘alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.

Haritsun ‘ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

Munazhom Fii Su’unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.

Naafi’un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.

Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita.Amin.

Sabtu, 16 Juli 2011

Dingin tak mungkin mengalirkan panas, maka panaslah agar bisa menularkannya


Azzam ini dari tahun 2007 dan kurang lebih setaun moment ini focus kupersiapkan. Kadang rasanya lama dan cenderung ngeboringin dan pengen cepat-cepat terjun kesana sesegera mungkin,, tapi klo melihat fakta yang sudah di tempuh, setiap detiknya merupakan bagian dari apa-apa yang terbaik dari Allah. Jadi tak perlu tergesa-gesa, Allah membuatku makin kuat dan siap baru boleh berangkat, ada step-step yang belum dilalui makanya secara alami belum bisa terlaksana dalam waktu cepat.


Medan tempur disana mang masih “perawan” bagiku. Kendati demikian, sudah banyak informasi yang kukumpulkan untuk dipikirkan kedepannya, akan dicarikan cara dengan mengembalikannya kepada hokum syara, apa yang paling efektif dan bagaimana Islam mengatur. Intinya adalah harus mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, waktu… karena sikonnya tak mudah.


Banyak cobaan yang menuntutku untuk memilih “stay or not?”. Sampai bermuara pada 2 pilihan yang sulit tuk diputuskan. Dan aku memutuskan “jalanilah, bedoalah, bekerjakeraslah… dan lihatlah apa yang Allah akan berikan selanjutnya”.


Berharap banyak pelajaran yang akan kutuai bahwa “dakwah dan kesuksesan hidup itu butuh pengorbanan… laki ato perempuan sama saja, merantau itu biasa… yang penting tetap berpegang teguh pada agama” itu kata emak gue. Mungkin tak semua orang mau mengambil keputusan seperti ini, tapi impian harus tetap diraih. Harus ada keberanian yang penuh untuk mengungkapkan “ummat Islam itu penting”. Keberanian untuk “menari” diatas panggung yang lebih kecil, namun tantangannya jauh lebih besar. Keberanian untuk mengungkapkan sesuatu yang haq diatas status sebagai “al ghuroba”, orang yang terasing, masih seorang diri. Keberanian untuk punya cita-cita yang berskala tinggi. Dan tentunya keberanian itu haruslah ditunjang dengan peluang yang mendukung terwujudnya tujuan. Bagiku bukan baik ato tidak baik, bagus ato tidak bagus, tapi halalkah ato haramkah.


Dakwah itu kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun. Dingin tak mungkin mengalirkan panas, maka panaslah agar bisa menularkannya. Semoga bermanfaat dan semoga Istiqomah. Amin.


~keep struggle, hasbunallah wa ni’mal wakiil~

~EFM, Ana Sumayyah…~

Mengikuti perkembangan sesuatu yg tdak konsisten


Mengikuti perkembangan sesuatu yg tdak konsisten. Itulah kalimat yang pas ketika mencari informasi untuk bahan reportase. Seru, menantang, menggemaskan, bahagia, berkumpul jadi satu. Ada banyak hal dibalik itu semua, hikmah yang begitu indah pada akhirnya. Maka bersabarlah dengan cobaan dan ujian yang menimpa kita pada awalnya. Begitulah jalan untuk mendapatkan kebaikan dan hanya kepada Allahlah kita mengembalikan semua. Allah tau apa yang terbaik bagi hambaNya.


dikejar deadline, melawan teriknya matahari, menerobos hujan lebat, bahkan berusaha tegar naik motor ke warnet di temani embun tebal sepertiga malam demi news report, sms dari sana-sini, kemunculan pihak-pihak yang berusaha membuyarkan penyelesaian news, dsb. Begitulah, semua pilihan musti punya konsekuensi. Maka tetaplah berikhtiar dan tawakkal. Perlu pengorbanan memang untuk itu semua, walau tubuh serasa remuk hampir tumbang, tak jarang penglihatanpun terasa gelap, namun disisi lain semua harus dilawan karena masih banyak yang harus diselesaikan. “ummati.. ummati.. ummati”.



~keep struggle, hasbunallah wa ni’mal wakiil~

~EFM, Ana Sumayyah…~