Pages - Menu

Kamis, 14 Januari 2021

Anda Bagi Kami, Ya Syeikh.. 😭😭😭


Kami berduka, ya Syeikh..
Bulir-bulir air mata kami berjatuhan
Mengalir membasahi tanah air
Kau yang kami sayangi dan kau yang menyayangi kami telah mencapai batas waktu dunia yang fana.

Kami kaget, ya Syeikh..
Pikir kami, kami masih ingin mendengar seruanmu
Menimba tsaqofah dari keluasan ilmumu
Duduk menikmati semuanya
Namun, Allah memang benar-benar menyayangimu

Kami iri, ya Syeikh..
Disaat kau telah kembali duluan
Kau meninggalkan begitu banyak jejak berharga
Jejak yang akan menjadi investasi setelah kematianmu
Kamipun bercermin, apa yang akan kami bawa ?!

Kami hormat, ya Syeikh..
Anda yang meninggalkan tanah arob dan tinggal di negeri kami
Anda yang berdedikasi bagi hijrahnya umat ini
Anda yang banyak menyerukan perubahan
Anda yang didzolimi dinegeri ini 
Yang mencintai negeri ini

Kami kehilangan, ya Syeikh
Semoga suatu saat kami bisa bertemu denganmu, di JannahNya, aamiin yaa Rabbal 'alamiin.. 🤲😭

Dzamir Membuat Labirin

Belajar dan bermain Hari ini abang Dzamir membuat Labirin, atau yang biasa juga disebut dengan maze. Dibantu dengan kakak Fahmi dan adik Hanun. Menurut saya pribadi, Alat Pembelajaran Edukatif (APE) Maze atau labirin ini merupakan sarana pembelajaran yang tepat untuk anak. 

Dengan sistem jalur yang rumit, berliku-liku, serta memiliki banyak jalan buntu, anak-anak bisa berimajinasi dan berlatih mengasah banyak hal, yang jika dijabarkan maka sebagai berikut:

Melatih Perkembangan Kognitif

Pada saat anak bermain dengan permainan maze, anak akan terlatih perkembangan kognitifnya, misal anak mampu mencari jalan yang sangat efektif untuk bisa sampai ke tujuan yang diinginkan.

Melatih Perkembangan Afektif

perkembangan afektif, anak mampu mengetahui tempat mana yang bisa digunakan untuk menunaikan ibadah, bersekolah, memeriksakan kesehatan, dll.

Melatih Motorik

Anak mampu mengikuti jalan liku-liku untuk bisa sampai dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Melatih Perkembangan Seni

Anak mampu menyusun maze serta memilih jalan yang lebih cepat untuk bisa sampai ke suatu tempat tujuan. 

Melatih Perkembangan Bahasa

Anak mampu berinteraksi dengan temannya untuk bisa berangkat ke tempat yang ingin dituju. 

Melatih Perkembangan Sosial Emosional

Anak mampu membantu temannya mencari jalan untuk menuju ke suatu tempat.

Masyaallah, banyak ya manfaat maze ini. Tak banyak digunakan oleh tenaga pengajar sebagai instrumen pembelajaran. Seperti saya yang kali ini mengajarkan mateti LKH dari Anifa Homeschooling, tema: Aku, dan pengembangan serta penajaman pada sisi aqidahnya. Anak-anakpun senang dengan mengikutinya, alhamdulillah.

Sampai jumpa di cerita homeschooling kami lainnya.... 🤗🤗🤗

(ini maze hasil editing ummi buat bahan pembelajaran lanjutan Dzamir 😊 )




Rabu, 13 Januari 2021

Ketika Homeschooling Menjadi Pilihan


Finally, abang Dzamir sekolah juga. Sesuatu yang ia idam-idamkan. Hampir setiap hari melihat kakaknya sekolah, iapun ingin bersekolah. Hingga saat pandemi, kakak Fahmi harus bersekolah dirumah aja via zoom, abang Dzamirpun merengek mau sekolah juga via zoom. Setiap setelah kakaknya ngezoom, abang Dzamir pasti menangis sejadi-jadinya 😌😅😊.

Tak kalah, dede Hanun yang masih usia 1 tahun 6 bulan kemudian bersekolah bersama Dzamir, Hehehe. Di sekolah yang sama dengan basic homeschooling asuhan ustadzah Zulfa Alya, yakni Anifa Homeschooling.

Berawal dari melihat postingan disatu grup, saya langsung tertarik, kemudian menghubungi nomor yang tertera. Nah, saat menghubungi CP tersebut via WA, kelihatan dari foto profilnya kalau mbaknya adalah emak ideologis. Waah, Dalam hati saya langsung "oh, aman nih" dan makin penasaran donk sama homeschoolingnya, hehee. Setelah komunikasi, kemudian tahu kalau homeschoolingnya punya ustadzah Zulfa Alya, kemudian sayapun mendapat beberapa gambaran tentang sekolah tersebut. Ucap saya dalam hati lagi "berarti tinggal komunikasi ke bos aja nih, 😆". Oh iya, Ijazah juga akan difasilitasi oleh Anifa Homeschooling.

Dan taraaa, setelah kami merenung bersama, akhirnya kami sepakat untuk menempuh jalur homeschooling. Kata paksu, asalkan saya mampu handle anak-anak, silahkan. Maklum, beliau bukannya tidak ingin membantu. Tetapi, sejak pandemi, suami yang beraktivitas di warung makannya jadi lebih banyak menghabiskan waktu disana. 


Dan ya, itulah doa saya selalu, semoga senantiasa diberikan kemampuan, kesehatan, kemudahan, dan kelancaran untuk memdampingi anak-anak, apatah lagi di Usia dininya. Bagi saya pribadi, menakar kemampuan sendiri, merasa butuh sekali ada yang membantu saya untuk membersamai anak-anak. Biar istiqomah. Mewujudkan visi misi keluarga yang telah kami rancang. InsyaAllah, learning by doing.

By the way, Saya tidak ingin membandingkan antara homeschooling dan sekolah formal ya. Apalagi memperdebatkannya. Semua orang punya kondisi berbeda-beda. Keinginan berbeda-beda. Bahkan mungkin kebutuhan berbeda-beda. semua berhak untuk menentukan pilihannya masing-masing sesuai dengan tadi semua. Kita Saling mendoakan dan saling mendukung satu sama lain 🥰🥰🥰.

"Kembali ke laptop". Seperti yang saya bilang, learning by doing. Pekan pertama berlalu, pekan kedua berjalan. Awalnya masih penyesuaian, sekarangpun masih, dengan kebiasaan yang mulai terbentuk. Pagi-pagi sudah minta mandi dan mau sekolah, alhamdulillah. Bahkan di kakakpun ikutan sekolah bersama adik-adiknya. Dan itu memudahkan, tak jarang kakak Fahmipun membantu saya mengajari adik-adiknya. MasyaAllah tabarakallah.

InsyaAllah, bakal bercerita banyak tentang homeschooling mereka disini 😊😊😊. Sampai jumpa dicerita berikutnya. Semoga menginspirasi dan bermanfaat. Aamiin yaa Robbal 'alamiin. 🤲🥰


With 💕 lillah,

Ema Ummu Fahmi