Pages - Menu

Minggu, 15 April 2012

Aqidah Aqliyah


Aqidah









Arti bahasa : (‘Aqada-ya’qidu-‘aqdan) = Tali/Ikatan/Simpul (‘aqdun)
            Contoh: ‘aqdul ba’i = ikatan jual-beli.

Arti Istilah :
            Pemikiran yang menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan; tentang apa yang ada sebelumnya dan yang ada sesudahnya; serta hubungannya dengan apa yang ada sebelumnya dan yang ada sesudahnya.

            Pemikiran yang mampu mejawab/memecahkan problematika dasar (‘uqdatul kubra) manusia. Yaitu pertanyaan : Dari mana kita? Untuk apa di dunia? Dan akan kemana setelah mati?

Penjelasan :
            Aqidah asal katanya adalah ikatan, maka harus berfungsi sebagai pengikat. Untuk itu harus berupa pemikiran yang mendasar dan menyeluruh, sehingga mampu mengikat atau menjadi landasan (menentukan langkah dan gerak) manusia dalam mengarungi kehidupan. Dengan kata lain aqidah harus merupakan pemikiran mendasar yang dapat melahirkan pemikiran-pemikiran cabang.

Contoh : Aqidah Islam = Rukun Iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Nabi/Rasul, Hari akhir, Qadla dan qadar) è Manusia berasal dari Allah, diturunkan di muka bumi untuk beribadah kepada Allah (menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya), dan setelah mati akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama di dunia. Dari pemikiran dasar ini, dapat digali pemikiran-pemikiran cabang tentang bagaimana manusia seharusnya mengatur urusan politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dll

Aqidah Aqliyah :
Aqidah yang dibangun melalui proses pemikiran, dan dipahami serta diyakini melalui proses berfikir. Aqidah semacam inilah yang bisa melahirkan berbagai pemikiran cabang untuk memecahkan problem kehidupan. Adapun jika sebuah aqidah dibangun dengan cara dogmatis, maka aqidah tersebut tidak akan menjadi suatu pemikiran dan tidak akan melahirkan berbagai pemikiran cabang untuk memecahan problem kehidupan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar