Pages - Menu

Rabu, 07 Desember 2022

#CatatanTahfidz01



Awalnya mereka minta dibelikan juga katto-katto, hanya berhubung melonjakmi harganya katto-katto, akhirnya dibelikan saja yang sesuai budget, hehe.. yang penting ada rewardnya. Alhamdulillah walau tanpa katto-katto, tetap hepi 🤭.
.
.
Jadi ceritanya, mobil-mobilan versi sederhananya stimulus buat kalau sdh mencapai target perbaikan hafalannya di Juz 29, bakalan dikasih  yang ada remotnya. Kakak tdk akan dikasih walaupun telah lulus tes, kalau adiknya belum selesai. Jadi, spy sekalian dan mereka juga saling memotivasi, dikasihnya nnt setelah adiknya lulus tes.
.
.
Semakin menginginkan hadiahnya, semakin bagus.  Kakaknyapun suka jadi tim dumba-dumba 😆. Gemes dia tuh kalo lihat adiknya kelupaan ayat, sampe jingkrak-jingkrak, padahal hafalan adiknya lebih banyak. Soalnya ingat iming-iming, kalau adik belum lulus, dia belum dapat jg, makanya geregetan. Akhirnyapun kadang membantu adiknya murojaah, sehingga ummi harus juga mengingatkan untuk murojaah batas hafalannya pula, hehehe. Trus nanti mereka tanyakan lagi, kalau sudah lulus tes juz sekian apalagi hadiahnya?..
.
.
Tak mudah bagi seseorang melakukan aktivitas menghafal. Jadi kita wajib menghargai usaha anak-anak dalam menghafal, yang mereka menempuh perbaikan hafalan bersama para ustadz dan ustadzahnya juga tak mudah. Karena menghafal itu, tak sekedar mirip saja, namun harus tartil serta mutqin.
.
.
Tak jarang orang menegur saya: "anak-anak jangan dipaksa". Padahal yang benar bahasanya bukan dipaksakan. Semuanya diawali dengan pengorbanan orang tua.
.
.
Tak mengapalah, kita harus nabung selama mereka berjuang menyelesaikan juz demi juznya, atau surah demi surahnya, ayat demi ayatnya. Kita menghargai setiap prosesnya. Dan semuanya disesuaikan dgn masing² orang mau reward seperti apa.
.
.
Tak apalah kita menikmati proses ketika tahap pengenalan, hingga pembiasaan yang peeenuh tantangan. Bukankah keberhasilan itu tdk diraih secara instan. Kita harus ikhlas terseok-terseok dulu, bahkan mungkin saja terjatuh dulu, dsb. Namun dengan itu semua kita bisa menikmati hasilnya di kemudian hari.
.
.
Semua yang kita lakukan tak akan sia-sia. Allah selalu menghargai proses kita, ketika manusia hanya bisa melakukan penilaian saja. Tapi Allah akan memberikan pahala berlimpah bagi orang-orang yang ikhlas 🥰.
.
.
Semangat ummahat, semoga urusan-urusan kita mendapatkan kemudahan oleh Allah SWT, aamiin allaahumma aamiin. 

Sabtu, 22 Oktober 2022

Rindu Baitullah


Pagi ini ngecek hafalan anak², kebetulan 
akhir² ini mereka mulai menyimak juz 1-12. Targetnya mmg belum kesitu, melainkan memberikan modal hafalan dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap lantunan ayat² suci al Qur'an. Seperti itulah salah satunya kami berikhtiyar menumbuhkan kecintaan mereka terhadap al Qur'an. Tiba di surah Hud, saya mengetes modal hafalannya, kemudian menonton Syeikh Mishary Rasyid menjadi imam sholat yang menggunakan QS. Hud. 

Dengan khusyuk anak² mendengarkan, larut dalam kemerduan suara beliau, menyaksikan bagaimana suara yang mereka dengarkan tiap hari, hampir tiap saat dirumah, sama saja pada saat live. Dzamir bergumam "ummi, bagusnya suaranya, ana mau menangis" hingga ia mengusap air matanya. 

Berbedanya ketika mendengarkan murottal dan menonton saat para imam masjidil harom menjadi imam sholat atau saat video recording itu, rasa haru sedih itu muncul berkali lipat. Melihat jamaah kaum muslimin yang bershaf-shaf, kuat berdiri dalam sholatnya, teratur dlm ibadahnya, memberikan banyak diskusi. Bahkan memberikan penjelasan mengapa ketika mendengarkan al Qur'an kita sering kali tiba² merasa haru dan sedih, meski belum paham artinya. Selain itu, bagi anak² mereka memiliki motivasi bahwa mereka suatu saat juga harus bs memperbaiki irama bacaannya agar terus menumbuhkan ikatan mereka terhadap al Qur'an. Menikmati setiap ayatnya dengan irama-irama al Qur'an.

sambil bersiap membaca buku tafsir Muyassar jilid 2 untuk diskusi yang lebih dalam lagi, aktivitas family halqoh.

Jumat, 09 September 2022

Dzamir Mau Hadiah sorban.. 🥰


Alhamdulillah, akhirnya dapat juga sorbannya, pilihnya motif saudi saja. Siapatau suatu saat bisa menimba ilmu di universitas islam madinah juga, aamiin. 

Jadi ceritanya, kemarin Dzamir ditanya mau hadiahnya apa kalau sudah selesai setoran juz 30 sama gurunya, katanya mau sorban. Kenapa begitu?. Katanya biar kayak sahabat Ibnu Abbas ra. Pas lihat buku ceritanya, masyaAllah oiya.. disitu digambarkan Ibnu Abbas ra. Menggunakan sorban. Semoga tercapai cita² antum, memiliki semangat dalam beribadah seperti Ibnu Abbas ra. Aamiin allahumma aamiin. 🤲🥰

Nah, tinggal ananda Fahmi lagi nih, kira² mau hadiah apa yaa.. 😊😊😊

Apapun itu, doa ummi dan abi selalu: semoga kalian menjadi anak² sholeh. Dimudahkan dalam mempelajari, menghafalkan, dan mengamalkan al Qur'an. Semoga para ustadz dan ustdzahnya senantiasa diberi keberkahan dalam setiap aktivitasnya, aamiin yaa Robbal 'alamiin. 

Senin, 11 Juli 2022

Target, Self Reward, dan Tahfidz


Segala sesuatu butuh target, apapun itu. Kalau tidak, semuanya mengalir begitu saja, maka peluang untuk menunda²pun besar. Bisa gak jadi-jadi akhirnya. Sebagai tambahan motivasi bisa juga menerapkan self reward. Ada hadiah kecil buat diri sendiri setelah menyelesaikan target tersebut. Jika memang tidak terpenuhi, maka butuh waktu lebih, buat dalam waktu yg tdk begitu lama.
.
.
⚘Untuk target Abang Fahmi dirumah sedang pemantapan juz 28 - 30 untuk minggu ini, disesuaikan kemampuannya. 

⚘Untuk abang Dzamir pemantapan dirumah juz 26 - 27 tertarget sebelum masuk sekolah, sehingga tahun ajaran baru bisa menambah hafalan juz 24 dan 25. Setahun ini bisa kurang lebih 5 juz, semoga tahun depan bisa lebih ditingkatkan lagi. Walaupun belum terkategori tartil bacaannya krn kemampuan pronounce diusianya, setidaknya dia semangat dan sangat menikmati, saya sudah sangat bersyukur.

InsyaAllah sembari menambah hafalan, sembari diperbaiki semua-mua nya di jenjang berikutnya melalui metode bersanad UMMI. Karena namanya aktivitas tahfidz / menghafal Qur'an itu gak bisa terpotong-potong. Sebagai orang tua, saya termasuk tipe orang tua yang butuh komunitas/ sekolah/ ustadz dan ustadzah yang menunjang visi & misi kami. 
.
.
Semoga kita semua diberikan kesehatan menjalankan aktivitas² kita, dimudahkan segala urusan-urusan kita, berjalan sesuai target. Aamiin yaa Robbal 'Alamiin.

Sabtu, 09 Juli 2022

Kepoin Ummahat Inspiratif, WHY NOT ?!



Inilah kebiasaan saya sedari dulu. Kepo sama postingan emak-emak yang semangatnya ngalir sampe ke rumah saya, hihihi. Lho kok kerumah saya?!. Ya iya, karena apa yang mereka posting, masyaAllah, bisa membuat saya menerapkannya pula dirumah saya. 

Makanya saya paling senang kepoin postingan ummahat/bunda yang rajin buat montessori untuk anaknya, ada yang tekun buatin masakan untuk keluarga, ada yang punya banyak anak dengan segudang amanah, ada juga yang senang berliterasi bersama keluarga, rajin ngatur-ngatur rumah/ beberes, yang pintar ngatur keuangan, daaaan lain sebagainya. Kata orang jaman now, mereka orang-orang yang mampu memberikan "positive vibes". Lah, terus apa manfaatnya kepoin mereka ?!. 

Naah itu dia karena saya tau letak kekurangan saya, jadi saya butuh lingkungan yang mendukung saya buat banyak belajar.  Semuanya berawal dari pemetaan kekurangan tersebut. 😉

Kalau ada orang yang menganggap postingan atau cerita mereka bagian dari pamer. Hmm, wait.. urusan kita bukan itu, gaes. Urusan kita adalah menimba ilmu dari mereka. Urusan hati biar urusan masing-masing. Kita yang terinspirasi hanya perlu berterima kasih dan membalas mereka dengan doa.

Ibarat kata nih ada asap, karena ada api. Ada yang terinspirasi, karena ada yang menginspirasi. So, kita cukup fokus pada kebutuhan kita ajah. Titik.

Apa? Saingan?. Hehee, jangan ada kata itu dalam kamus per emak-emakan, hahaa.. karena yang ada justru jadi membuka ruang bagi talbis iblis/jebakan setan bermain dalam relung hatimu serta menutup kemajuan dalam dirimu. Kan, majunya bareng-barenglah. 

Tenang aja, Allah sudah kasih keunikan pada masing-masing penghuni di tiap rumah. Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Mo disama-samain ya gak bisa gitulah, kecuali yang emang kebetulan ada yang sama. Kita cukup fokus sama kebutuhan kita masing-masing. Fokus pada upgrade diri. 

Menjadi pengamat dan pendengar yang baik adalah awal dari pengetahuan. Menjadi penutur yang bijak bisa jadi oase bagi mereka yang sedang mencari solusi. Who knows, postingan/ cerita yang menurut sebagian lain receh, bagi sebagian yang lain ada powernya. 

Asaaal, inga-inga... 

Bobot konten penuturpun tidak boleh menilai berdasar hawa nafsu yaa. Melainkan semua dilakukan dgn tidak berlebihan-lebihan/waro' dan sesuai rambu-rambu syara' pastinya. Dalam Islam semua sudah ada porsinya masing-masing.  Maka sekali lagi kita fokus pada kebutuhan/manfaat yang bisa kita dapatkan. Saling menginspirasi dimana porosnya adalah ibadah dan tidak berlebih-lebihan.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari).

Keutamaan menuntut ilmu itu lebih dari keutamaan banyak ibadah. Dan sebaik-baik agama kalian adalah sifat wara'” (HR. Ath Thobroni dalam Al Awsath, Al Bazzar dengan sanad yang hasan.

Seperti itu.. wallahualam bi ashshowab 🥰
Semoga bermanfaat.. 😇

Jumat, 08 Juli 2022

Celoteh Malamku tentang Anak, Potensi Diri, dan Support Sistem Terbaik 😘


MasyaAllah tabarakallah, salah satu program anak² sejak beberapa hari lalu adalah belajar berhitung. Isi kegiatan selama liburan sambil review kembali pelajaran yang harus dibenahi sebelum masuk ke jenjang berikutnya yang lebih seru. Taukan, pelajaran anak sekolahan jaman sekarang. Lebih menantang.

Potensi yang berbeda tiap anak juga kerap menjadi ujian. Yang terpenting jangan sampai keluar statemen mengecilkan satu dihadapan yang lain. Membanding²kan. Karena eh karena, ada kekurangan, tapi pasti ada kelebihannya juga. 

Bagaimanapun, sikap awalnya ada pada orang tua, yakni:

1. Ikhlas menerima dengan segala kekurangan tersebut. Sebagaimana orang tua juga memiliki kekurangan.

2. Menyadari bahwa kekurangan merupakan potensi lain dalam diri seseorang. Saya sepakat dengan pendapat mbak Maudy Ayunda, bahwa insecure itu bisa menjadi bakal buat jadi seseorang lebih berambisi pada kekurangan dia. Bahwa dia merasa tidak tau apa-apa, tidak bisa melakukan apa-apa, kemudian dia menjadi haus dan lapar akan pengetahuan, untuk bisa tumbuh dan melakukan perbaikan terus menerus.  
Dengan kata lain, kekurangan akan menunjang kelebihan seseorang, jika dikelola dengan baik. Dijamin potensi yang dipunyai akan lebih melejit lagi. Bahkan, akan terbiasa keluar dari zona nyaman.

MasyaAllah, keren ! 💪😘

Selain itu...

3. Memiliki support system yang positif dan terbaik. Pertama, keluarga. Kedua, lingkungan masyarakat. Ketiga, sekolah. Keempat, negara. Ke 4 elemen ini mampu membentuk dan memfasilitasi seseorang untuk memperoleh kehidupan yang baik tentunya. Hanya saja untuk kondisi saat ini kita banyak sekali mendapatkan tantangan dan hambatan. Dengan aturan hidup yang diterapkan saat ini menjadikan keluarga rentan bermasalah, lingkungan bermasalah, sekolah yang mungkin kurang cocok dengan visi misi keluarga kita, dan negara yang menganut liberalisme. Maka, sambil mengokohkan benteng pertahanan dari rumah dengan mengokohkan pemahaman aqidah dan terus menuntut ilmu agama, berteman dengan orang-orang sholeh. Kemudian memilih sekolah yang sesuai visi misi keluarga kita. 

Jangan lupa pula kewajiban kita beramar ma'ruf nahiy munkar kepada masyarakat dan penguasa agar menerapkan Islam yang akan menjamin pemenuhan ekonomi, pendidikan, pergaulan baik ditengah masyarakat, dll. Sehingga terbentuklah jiwa atau kepribadian idaman pada diri seseorang, yakni kepribadian Islam. 

Gak heran sih ketika Islam diterapkan, keberhasilan peradabanpun diraih. Potensi manusia melejit dan melahirkan banyak ilmuwan muslim pemantik saintek dunia, para ulama hebat, universitas terbaik, fasilitas transportasi, kesehatan, pendidikan, tata kota, semua terbaik. 

Emak-emak fokus menjadi madrasatul ula dan dimudahkan mengembangkan potensinya pula lho, memiliki karya dengan kesibukannya sebagai ummu wa robatul bait. Healing dan glowwingpun menjadi lebih mudah.. 😆.

Bapak-bapakpun sebagai pencari nafkah tak perlu pusing tujuh keliling mikirin kerjaan karena udah dikasih kerjaan ama negara. Gak perlu pusing mikirin dana pendidikan, transport, tempat tinggal, pajak ini itu, dsb. karena tata kelola harta oleh negara melalui baitul mal sudah menjamin pemenuhan kebutuhan primer rakyatnya.. 

Konsekuensinya, lingkungan dan negara menjadi layak anak, layak emak, layak bapak, layak usia lanjut. Layak bagi semuanya. Bahkan layak hewan dan tumbuhan sekalipun. Pinjam istilah dikit yang suka tren sekali setahun.. hehe. Kalo barat PBB punya istilah kota layak anak yang sarat muatan liberalisme, dalam Islam ada '"Islam rahmatan lil 'alamiin". Aturan Islam menjadi rahmat bagi seluruh manusia, baik muslim, bahkan non muslim sekalipun. 🥰

Yup, Sekian corat coret sambil ngelonin anak.
Semoga bermanfaat dan semoga segera terwujud janji Allah: penerapan syariah dibawah naungan Khilafah, aamiin. 

Tak lupa.. 

Mohon maaf lahir bathin, selamat hari raya Idul Adha 1443 H. Semoga kita bisa meneladani sikap taat keluarga Nabi Ibrahim AS, aamiin yaa Robbal alamiin 🤲🥰

Kamis, 30 Juni 2022

instrument/ Alat Belajar dalam Aktivitas Tahfidz


Diantara instrumen/ fasilitas yang kami gunakan dirumah untuk membantu anak-anak bahkan kami dlm aktivitas tahfidz mencakup visual dan audio. 

Jadi sejak mengetahui type belajar anak ke 2 saya adalah visual, maka turun gununglah si TV yang selama ini berada di atas lemari. Sudah berdebu dan LCDnya juga sdh rusak krn tdk pernah digunakan selama bertahun² lamanya, remotnyapun entah kemana 😅. Alhamdulillah, masih bisa di perbaiki dan akhirnya kami gunakan sampai hari ini. Jadi apa saja yang ditampilkan?. 

Sy beli Flash disk, download kartun/video  murottal anak, tapi sebelum saya download saya pastikan dulu apakah videonya sesuai dengan standard. Tidak sembarang video juga. Kalau tidak ada yg sesuai, saya buat sendiri/edit melalui aplikasi pembuatan film yang ada. Waktu nontonnya sendiri tergantung, krn tiap hari aktivitas kita semua beda-beda. Tapipun, biasanya anak² ketika di putarkan, kadang fokus nonton, kadang sambil main, kadang sambil baca. Apakah tiap hari di perlihatkan? Itu juga tergantung. Yang jelasnya waktunya dibatasi dan hanya khusus untuk kebutuhan tahfidz saja. Oiya, bagusnya di TV, juga bisa MP3/audio saja. Untuk hadits, sy rekam suara, kemudian perdengarkan ke anaknya, suara ibu memiliki efek tersendiri bagi perkembangan otak anak. 

Dari sisi audio saya gunakan aplikasi murottal mp3, insyaAllah banyak pilihan seri offline di playstore. Dan aplikasi bernama "hafalan qur'an" yang sangat membantu kami. Saya sendiri ada gadget khusus yg salah satu peruntukannya adalah untuk itu. Gadget yg susah mendapatkan signal wifi spy aman, hehe. Tak boleh ada game diantara kita.. 😂

Selain diatas, pastinya sambil menggunakan al Qur'an. Si kakak karena pelajaran qiroatynya sdh juz 27, diwajibkan tilawah tiap hari, tiap haripun mulai memperbaiki hafalannya menggunakan al Qur'an. Biasanya disertai murottal. 

Pada prinsipnya tiap hari harus mengecek untuk hafalan masing-masing. Jika ada ayat yang belum mantap maka saya tandai. Dan murojaah kembali perayat tersebut menggunakan bantuan aplikasi "hafalan qur'an", didalamnya ada pilihan perayat yg bisa diulang², ada setelannya juga mau ulang berapa kali perayatnya. Supaya biasa mendengarkan, sehingga lebih mudah menghafalkannya. Ada opsi terjemahannya juga. Intinya sesuaikan saja dengan kebutuhan. Oiya, yang penting juga, yang menghafal bukan hanya sekedar anak saja, orang tua juga harus menghafal yaa, semoga Allah senantiasa mudahkan, aamiin.

Memang tantangan tersendiri saat semakin banyak hafalan artinya semakin banyak yang harus dimurojaah tiap harinya. Anak ke 2 saat ini sedang pemantapan juz 26 dan 27, si kakak pemantapan juz 29 tapi sedang "nabung" juz² lain, si kecil juga lagi pengenalan tapi maunya juga dimurojaah khusus krn lihat kakak²nya 🤭. Masalah yang sering terjadi adalah ketika dia sdh beralih ke juz lainnya, maka juz sebelumnya sdh banyak yang dilupa. Padahal targetnya mutqin. Semangat wahai diri.., Allahuakbar !.. 💪

Inilah pentingnya manajemen waktu dan manajemen pikiran, hehe. Butuh segenap pengorbanan. Butuh strong why yang ketika kita sedang lelah, letih, lesu, bahkan ketika harus terbaring dirumah sakit, aktivitas ini masih bs terus berjalan. Ya, Karena cita² besar, pengorbanannya besar pula, dimana salah satu sumber kekuatan besar anak adalah dari semangat orang tua, apalagi ibu. 

Tapi, yang paling penting dari semua aktivitas tahfidz ini adalah anak-anak mencintai al Qur'an, meraih keutamaannya, terbiasa melafadzkan bahasa Qur'an, mengkajinya, dan mengamalkan/ menerapkannya, demi kelangsungan hukum² Islam. Dan orang yang paling takut kepada Allah adalah ulama. Jadi, bukan sekedar pañdai mengumpulkan hafalan. Krn hafalan hanya bersifat copas/ copy paste, yang tanpa dikaji, tidak bisa menghasilkan sebuah pemahaman. Tentu kita tidak ingin anak kita menjadi hafidz/hafidzah tapi tidak menggunakan pakaian syar'i, pengguna riba, dll yang bertentangan dengan Islam.

InsyaAllah, catatan ini tidak sedang menggurui 😊, hanya sekedar sharing pengalaman yang kami alami saja, karena sayapun sedang dan terus belajar hingga akhir hayat. Trial and error dlm topic diatas pun sdh sering. Sayapun bahagia jika catatan ini bisa bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan, nyatetnya juga ngalir aja. Yang tidak butuh, di skip aja.. 😁. 

Semoga Allah SWT mudahkan dan beri pertolongan pada urusan-urusan kita, menjadikan anak-anak kita anak sholih sholihah, senantiasa dalam penjagaan Allah, menjadi cahaya mata bagi kedua orang tuanya, dan bermanfaat bagi ummat, aamiin aamiin aamiin yaa Robbal 'alamiin.

Kamis, 16 Juni 2022

Diingatkan Kembali ke Zaman Sebelum Hijrah dan Kontemplasi Zaman Now


Buka² dokumen untuk pembelajaran homeschool si bungsu. Eh, ternyata masih ada tersisa bukti otentik hasil berburu di jaman doeloe. Aneka Yess doonk, jaman kapan itu yak.. 😅

Berburu pernak-pernik mulai dari kaset, CD, poster, stiker.

Jejak masa muda yang #PernahTenggelam saat belum tersentuh dakwah. Hingga akhirnya, ketemu majalah permata, majalah ummi, majalah hidayatullah, buletin² remaja muslim, tulisan²nya Kang O. Sholihin, dsb.

Bertambah level diajakin ke kajian² Islam sama orang-orang baik, masyaAllah... hingga akhirnya tumbuh kesadaran, lalu hijrah, kemudian ikut ngajakin sodara lainnya buat hijrah bareng.

Karena ternyata keindahan yang disuguhkan oleh sistem sekuler saat ini, banyak hal-hal yang palsu dan bertentangan dengan islam, akan mengeraskan hati kita dalam menerima kebenaran, terlebih lagi liberalisme yg meralutkan kita ke dalam definisi kebahagiaan yang keliru.

Kita akui, saat ini arus pemikiran liberalisme yang mencekoki generasi termasuk remaja levelnya jauh lebih tinggi, unsur² liberalismenya mengerikan. Banyak pesan berbau l9bt yang di sampaikan lewat para idola, apalagi idola oppa² korea. Ngeship/ ngejodoh²in idolanya yang sesama jenis, yang sekilasnya cute padahal sedang menginstal orang / anak² kita untuk menerima hingga terbiasa dgn perilaku yang demikian. Kalau sudah begitu, peluang untuk melakukan hal yang sama juga lebih besar.

Ironisnya, ummat juga selalu ditakut²i masalah  radikalisme, intoleransi, dll (islamophobia). Sehingga orang lebih memilih menjadi moderat yang menjauhkan muslim dari aqidahnya, ketimbang mengamini Islam kaffah. Padahal, hal tersebut pasti akan dimintai pertanggungjawabannya. Terlebih lagi dampaknya bagi ketahanan keluarga yang sangat besar. 

Inilah PR besar bagi kita semua. Bahwa kita semua memiliki kewajiban untuk beramar ma'ruf nahi munkar dan memperjuangkan Islam Kaffah, agar kewajiban hijrahpun bisa terselenggara dengan baik, sehingga negeri ini menjadi negeri yang aman sentosa dan sejahtera. Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur. 

Kamis, 12 Mei 2022

Menggempur Serangan Setan dengan Ketaatan


Apa itu setan ?!. 

Diungkapkan oleh Abu Ubaidah ra., setan Adalah sebutan untuk setiap makhluk yang berperilaku buruk, kejam, dan sewenang-wenang dari bangsa jin, manusia, maupun binatang. Sedangkan Imam Ath-Thabari ra mengatakan bahwa setan adalah setiap makhluk yanh membangkang dari kalangan jin, manusia, binatang, dan segala sesuatu. (QS. Al An'am: 112)

Adapun dalam al Qur'an, Allah banyak memperingatkan kita akan bahayanya, iblis beserta bala tentaranya. Mereka akan terus menerus berupaya memperdaya manusia guna menyimpangkan dan menyesatkannya, merusak tatanan kehidupannya, dan mengeluarkannya dari kemuliaan dan ketaatan menuju kehinaan dan kemaksiatan. Berjalan dalam rombongan orang-orang yang diperbudak hawa nafsu dan syahwat. 

Maka, hanya dengan keimanan dan ketaatan kita bisa melawan gempuran setan di sepanjang hidup kita.