Pages - Menu
Senin, 20 Desember 2010
Tobat Seorang Hamba yang Melampaui Batas
Jumat, 17 Desember 2010
PERJALANAN RASULULLAH SAW KE THAIF
Kamis, 16 Desember 2010
KELACURAN BICARA GADIS PESISIR
CENTIL DALAM BERBICARA
Bagian I. NEGARA KHILAFAH ADALAH PERKARA UTAMA KITA
Inilah Kabar Gembira Rasulullah saw Bagi Orang-Orang Mukmin!
Rabu, 15 Desember 2010
PERASAAN TAKUT UMAR RA.
Rabu, 08 Desember 2010
MyCHAPTER
Ini baru dasar masa depan. Aku hanya bisa berpositif thinking saat itu ketika gagal masuk dalam jurusan yang kuidam-idamkan selama bertahun-tahun, menjadi seorang dokter hewan yang hebat. No, it’s true!. Yang kurasakan saat itu, apakah aku harus berduka ataukah bersuka cita?. Paling tidak, kupikir, masalahnya adalah bukannya aku tidak mampu, tapi inilah yang terbaik dari Allah swt untukku. Dunia itu berputar. Aku hanya harus melanjutkan hidupku. Mencari yang benar itu benar, dan yang salah itu salah. Karena Hidup punya tujuan. Ibadah. “I’ve get little faith in me..”. Aku tidak ingin masa kekosongan melanda hidupku.
Urutan ke dua adalah menekuni sesuatu yang kurasa nyaman. Bahasa. Ya, pilihanku adalah jurusan bahasa Inggris. Akhirnya aku pun bebas test ke jurusan itu di universitas lokal di kotaku. Awalnya ku tak pernah menyangka akan menjadi seorang guru. Sempat membuatku bingung dan merasa kecil. Tapi, setelah mengetahui posisi guru dalam sejarah dan Islam, belum lagi aku melihat materi-materi yang dicantumkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia yang disusupi oleh pemikiran-pemikiran barat yang busuk, aku dengan tegas dan bangga mengatakan dalam hatiku, “I have to be a great teacher ever!!”
Setelah lulus kuliah S1, ayah menyuruhku untuk melanjutkan keahlian itu ke jenjang S2. Aku tak heran mengapa ayah sangat ingin melihatku sekolah yang tinggi. Membunuh semua rasa pesimis tentang hal-hal yang bisa merangkul kegagalan. Tak lain karena ia pun berasal dari keluarga pelajar. Gemar belajar dan berjuang keras untuk pendidikan. Lain dengan ibu yang berani. Karena ia berasal dari keluarga pedagang. Selalu punya ide dan ahli dalam berstrategi. Ia lebih berambisi menjadikan anak-anaknya menjadi manusia berakhlak baik demi kehidupan selanjutnya. Baginya, jihad sebagai istri dirumah lebih mulia daripada mempertahankan eksistensi diri diluar rumah yang beresiko terhadap unsure kebahagiaan keluarga. Kalaupun bekerja, hal itu bukanlah sesuatu yang harus di utamakan. “Karena kita adalah perempuan, dan agama Islam mengatur itu, jangan jauh. Kau hanya ingin membantu suamimu bukan? Menjadi guru dan pedagang tidak akan banyak menyita waktumu pada sesuatu yang dapat melalaikan jihadmu” katanya. Dimataku, ibu berhasil dengan ambisinya itu. Seorang teman pernah menasehatiku “keuntungan saat berproses dalam mencari nafkah adalah dengan menjaga nilai-nilai perilaku kita. Uang bukanlah hal yang harus selalu dipikirkan, karena Allah Mahatahu kebutuhan kita, kita tidak akan terangkat oleh keuntungan yang kita dapatkan, tetapi kita akan terangkat oleh proses mulia yang kita jalani. Keep istiqomah!”. Impian itu adalah apa-apa yang dibenarkan dalam Islam.
Kodenya adalah “F.O.K.U.S”, fokus. Ada lusinan keinginan , tapi yang bisa menarik itu semua menjadi keberhasilan adalah fokus. Halaman harus terus dibuka. Bergerak melihat kegagalan menjadi sesuatu yang mencerahkan untuk kedepannya. Sampai pada episode akhir bahwa kau hebat dalam memainkan kartu. Dan patung tidak bisa bermain kartu. Dan dakwah Islam perlu pengorbanan yang tidak biasa tetapi luar biasa. Bagaimana bisa bertempur kalau tidak punya senjata dan keahlian dalam bertempur. Al Qur’an dan al Hadits adalah panduan, layaknya peta. Kau harus mempelajarinya untuk menemukan harta karun, karena kalau tidak sesuai petunjuk, akan keliru bahkan tersesat. Dan Islam adalah ideologi dengan peta yang paling terstruktur. Ia unggul dan sempurna. Dan lahan yang kering akan subur ketika ada yang mau mengolahnya dengan cara yang benar. Rasulullah tidak mengajarkan kemungkaran.
Jumat, 26 November 2010
Suatu saat Kau cabut nyawa hamba dari raga ini
Senin, 22 November 2010
Harun Al Rasyid-Amir Para Khalifah Abbasiyah
Ragam & Muhibah - Khazanah Islam
Dalam usia yang relatif muda, Harun Ar-Rasyid yang dikenal berwibawa sudah mampu menggerakkan 95 ribu pasukan beserta para pejabat tinggi dan jenderal veteran.
Era keemasan Islam (The Golden Ages of Islam) tertoreh pada masa ke pemimpinannya. Perhatiannya yang begitu besar terhadap kesejahteraan rakyat serta kesuksesannya mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, tekonologi, ekonomi, perdagangan, politik, wilayah kekuasaan, serta peradaban Islam telah membuat Dinasti Abbasiyah menjadi salah satu negara adikuasa dunia di abad ke-8 M.
Amir para khalifah Abbasiyah itu bernama Harun Ar-Rasyid. Dia adalah raja agung pada zamannya. Konon, kehebatannya hanya dapat dibandingkan dengan Karel Agung (742 M - 814 M) di Eropa. Pada masa kekuasaannya, Baghdad - ibu kota Abbasiyah - menjelma menjadi metropolitan dunia. Jasanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban hingga abad ke-21 masih dirasakan dan dinikmati masyarakat dunia.
Figur Harun Ar-Rasyid yang legendaris ini terlahir pada 17 Maret 763 M di Rayy, Teheran, Iran. Dia adalah putera dari Khalifah Al-Mahdi bin Abu Ja’far Al-Mansur - khalifah Abbasiyah ketiga. Ibunya bernama Khaizuran seorang wanita sahaya dari Yaman yang dimerdekakan dan dinikahi Al-Mahdi. Sang ibu sangat berpengaruh dan berperan besar dalam kepemimpinan Al-Mahdi dan Harun Ar-Rasyid.
Sejak belia, Harun Ar-Rasyid ditempa dengan pendidikan agama Islam dan pe - merintahan di lingkungan istana. Salah satu gurunya yang paling populer adalah Yahya bin Khalid. Berbekal pendidikan yang memadai, Harun pun tumbuh menjadi seorang terpelajar. Harun Ar-Rasyid memang dikenal sebagai pria yang berotak encer, berkepribadian kuat, dan fasih dalam berbicara.
Ketika tumbuh menjadi seorang remaja, Harun Ar-Rasyid sudah mulai diterjunkan ayahnya dalam urusan pemerintahan. Kepemimpinan Harun ditempa sang ayah ketika dipercaya memimpin ekspedisi militer untuk menaklukk Bizantium sebanyak dua kali. Ekspedisi militer pertama dipimpinnya pada 779 M - 780 M.
Dalam ekspedisi kedua yang dilakukan pada 781-782 M, Harun memimpin pasukannya hingga ke pantai Bosporus. Dalam usia yang relatif muda, Harun Ar-Rasyid yang dikenal berwibawa sudah mampu menggerakkan 95 ribu pasukan beserta para pejabat tinggi dan jenderal veteran. Dari mereka pula, Harun banyak belajar tentang strategi pertempuran.
Sebelum dinobatkan sebagai khalifah, Harun didaulat ayahnya menjadi gubernur di As-Siafah tahun 779 M dan di Maghrib pada 780 M. Dua tahun setelah menjadi gubernur, sang ayah mengukuhkannya sebagai putera mahkota untuk menjadi khalifah setelah saudaranya, Al-Hadi. Pada 14 Septempber 786 M, Harun Ar-Rasyid akhirnya menduduki tahta tertinggi di Dinasti Abbasiyah sebagai khalifah kelima.
Harun Ar-Rasyid berkuasa selama 23 tahun (786 M - 809 M). Selama dua dasawarsa itu, Harun Al-Rasyid mampu membawa dinasti yang dipimpinnya ke peuncak kejayaan. Ada banyak hal yang patut ditiru para pemimpin Islam di abad ke-21 ini dari sosok raja besar Muslim ini. Sebagai pemimpin, dia menjalin hubungan yang harmonis dengan para ulama, ahli hukum, penulis, qari, dan seniman.
Ia kerap mengundang para tokoh informal dan profesional itu keistana untuk mendiskusikan berbagai masalah. Harun Ar-Rasyid begitu menghagai setiap orang. Itulah salah satu yang membuat masyarakat dari berbagai golongan dan status amat menghormati, mengagumi, dan mencintainya. Harun Ar-Rasyid adalah pemimpin yang mengakar dan dekat dengan rakyatnya.
Sebagai seorang pemimpin dan Muslim yang taat, Harun Ar-Rasyid sangat rajin beribadah. Konon, dia terbiasa menjalankan shalat sunat hingga seratus rakaat setiap harinya. Dua kali dalam setahun, khalifah kerap menunaikan ibadah haji dan umrah dengan berjalan kaki dari Baghdad ke Makkah. Ia tak pernah lupa mengajak para ulama ketika menunaikan rukun Islam kelima.
Jika sang khalifah tak berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji, maka dihajikannya sebanyak tiga ratus orang di Baghdad dengan biaya penuh dari istana. Masyarakat Baghdad merasakan dan menikmati suasana aman dan damai di masa pemerintahannya.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Harus Ar-Rasyid tak mengenal kompromi dengan korupsi yang merugikan rakyat. Sekalipun yang berlaku korup itu adalah orang yang dekat dan banyak berpengaruh dalam hidupnya. Tanpa ragu-ragu Harun Ar- Rasyid memecat dan memenjarakan Yahya bin Khalid yang diangkatnya sebagai perdana menteri (wazir).
Harun pun menyita dan mengembalikan harta Yahya senilai 30,87 juta dinar hasil korupsi ke kas negara. Dengan begitu, pemerintahan yang dipimpinnya bisa terbebas dari korupsi yang bisa menyengsarakan rakyatnya. Pemerintahan yang bersih dari korupsi menjadi komitmennya.
Konon, Harun Ar-Rasyid adalah khalifah yang berprawakan tinggi, bekulit putih, dan tampan. Di masa kepemimpinannya, Abbasiyah menguasai wilayah kekuasaan yang terbentang luas dari daerah-daerah di Laut Tengah di sebelah Barat hingga ke India di sebelah Timur. Meski begitu, tak mudah bagi Harun Ar-Rasyid untuk menjaga keutuhan wilayah yang dikuasainya.
Berbagai pemberontakan pun tercatat sempat terjadi di era kepemimpinannya. Pemberontakan yang sempat terjadi di masa kekuasaannya antara lain; pemberontakan Khawarij yang dipimpin Walid bin Tahrif (794 M); pemberontakan Musa Al-Kazim (799 M); serta pemberontakan Yahya bin Abdullah bin Abi Taglib (792 M).
Salah satu puncak pencapaian yang membuat namanya melegenda adalah perhatiannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Di masa kepemimpinannya terjadi penerjemahan karya-karya dari berbagai bahasa. Inilah yang menjadi awal kemajuan yang dicapai Islam. Menggenggam dunia dengan ilmu pengetahuan dan perabadan.
Pada era itu pula berkembang beragam disiplin ilmu pengetahuan dan peradaban yang ditandai dengan berdirinya Baitul Hikmah - perpustakaan raksasa sekaligus pusat kajian ilmu pengetahuan dan peradaban terbesar pada masanya. Harun pun menaruh perhatian yang besar terhadap pengembangan ilmu keagamaan.
Sang khalifah tutup usia pada 24 Maret 809 M pada usia yang terbilang muda 46 tahun. Meski begitu pamor dan popularitasnya masih tetap melegenda hingga kini. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu tokoh dalam kitab 1001 malam yang amat populer. Pemimpin yang baik akan tetap dikenang sepanjang masa.
Pemimpin yang Prorakyat
Di era modern ini begitu sulit menemukan pemimpin yang benar-benar mencintai dan berpihak kepada rakyatnya. Sosok pemimpin yang mencintai rakyat pastilah akan dicintai dan dikagumi rakyatnya. Salah seorang pemimpin Muslim yang terbilang langka itu hadir di abad ke-8 M. Pemimpin yang pro rakyat itu bernama Khalifah Harun Ar-Rasyid.
Sang khalifah benar-benar memperhatikan dan mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara, Harun Ar-Rasyid berupaya dengan keras memajukan perekonomian serta perdagangan. Per ta - nian juga berkembang dengan begitu pesat, lantaran khalifah begitu mena ruh perhatian yang besar dengan membangun saluran irigasi.
Langkah pemerintahan Harun Ar-Rasyid yang serius ingin menyejahterakan rakyatnya itu mendapat dukungan rakyatnya. Kemajuan dalam sektor perekonomian, perdagangan dan pertanian itu membuat Baghdad menjadi pusat per da - gangan terbesar dan teramai di dunia saat itu.
Dengan kepastian hukum serta keamanan yang terjamin, berbondong-bondong para saudagar dari berbagai penjuru dunia bertransaksi melakukan pertukaan barang dan uang di Baghdad. Negara pun memperoleh pemasukan yang begitu besar dari perekonomian dan perdagangan itu serta tentunya dari pungutan pajak.
Pemasukan kas negara yang begitu besar itu tak dikorup sang khalifah. Harun Ar-Rasyid menggunakan dana itu untuk pembangunan dan menyejahterakan rakyatnya. Kota Baghdad pun dibangun dengan indah dan megah. Gedunggedung tinggi berdiri, sarana peribadatan tersebar, sarana pendidikan pun menjamur, dan fasilitas kesehatan gratis pun diberikan dengan pelayanan yang prima.
Sarana umum lainnya seperti kamar mandi umum, taman, jalan serta pasar juga dibangun dengan kualitas yang sangat baik. Khalifah pun membiayai pengembangan ilmu pengetahuan di bidang penerjemahan dan serta penelitian. Negara menempatkan para ulama dan ilmuwan di posisi yang tinggi dan mulia. Mereka dihargai dengan memperoleh gaji yang sangat ting gi.
Setiap tulisan dan penemuan yang dihasilkan ulama dan ilmuwan dibayar mahal oleh negara. Sangat pantas bila keluarga khalifah dan pejabat negara lainnya hidup dalam segala kemewahan pada zamannya. Sebab, kehidupan rakyatnya juga berada dalam kemakmuran dan kesejahteraan.
Tak seperti pemimpin kebanyakan yang hidup dengan kemewahan di atas penderitaan rakyatnya. Sampai kapan pun, sosok Harun Ar-Rasyid layak ditiru dan dijadikan panutan para pemim - pin dan calon pemimpin yang ingin mencitai dan berpihak pada rakyatnya.
JEJAK HIDUP SANG KHALIFAH AGUNG
Tahun 763 M : Pada 17 Maret, Harun terlahir di Rayy.
Tahun 780 M : Memimpin pasukan militer melawan Bizantium.
Tahun 782 M: Kembali memim pin pa - suk an melawan Bizantium hingga ke Bos porus.
Tahun 786 M: 14 September saudaranya Al-Hadi - khalifah keempat meninggal dunia.
Tahun 791 M: Harun kembali berperang melawan Bizantium.
Tahun 795 M: Harun meredam pembenrontakan Syiah dan memenjarakan Musa Al-Kazim.
Tahun 796 M: Harun memindahkan istana dan pusat pemerintahan dari Baghdad ke Ar-Raqqah.
Tahun 800 M: Harun mengangkat Ibrahim ibnu Al-Aghlab sebagai gubernur Tunisia.
Tahun 802 M: Harun menghadiahkan dua gajah albino ke Charlemagne sebagai hadiah diplomatik.
Tahun 803 M: Yahya bin Khalid (perdana menteri yang dipecat karena korupsi meninggal dunia.
Tahun 807 M: Kekuatan Harun mengusai Siprus.
Tahun 809 M: Harun meninggal dunia ketika melakukan perjalanan di bagian timur wilayah kekuasaannya.
Selasa, 16 November 2010
Segala Puji hanya milik Allah swt
Sabtu, 02 Oktober 2010
My Thesis Acknowledgement
The grateful thanks I address to my beloved consultants Drs. Amri Tanduklangi, M.lis as my first consultant and Dra. Lelly Suhartini, M.Hum as my second consultant who have given me the best things; guidance, valuable advice, motivation, and correction during finishing my thesis.
The heart fully thanks also I address for:
1. Prof. Dr. Ir Usman Rianse, M.S. as the Rector of Haluoleo University.
2. Drs. H. Barlian, M.Pd as the Dean of Education of Haluoleo University.
3. Drs. La Yani Konisi, M.Hum as the Head of Language and Arts Department of
Teacher Training and Education Faculty of Haluoleo University.
4. Dra. Lelly Suhartini, M.Hum as the Secretary of Language and Arts Department
Teacher Training and Education Faculty of Haluoleo University.
5. La Aso, S.Pd, M.Hum as the Head of English Study Program
6. All of my lecturers in English Department. Thanks for any wonderful
knowledge you’ve transferred.
7. Ibu Ati as the staff of English Study Program, thank you so much for your
kindness.
My grateful thanks also I address for my beloved Mom and Dad, H. Laode Syaefuddin, SE., M,sc. And Hj. Hasriany P. who always give me the best support (morale and material) and the everlasting love and pray. My lovely brothers: Qomar Arief Madi, S,P and Qomarullah Madi, A,Md. also My beloved sisters; Riski Amalia Madi, SE., M,Ba. Your love makes me strong.
Jazakallah khairan katsiran for my brothers and sisters in LDK-BKLDM and Muslimah Hizb ut Tahrir Indonesia Unhalu who always given me many inspiration and motivation as long as I do this thesis. Keep spirit and istiqomah in dawwa because Khilafah is Allah swt’s promise, so just stick to it. Besides that, many thanks for Syeikh Taqiuddin an Nabhani, his thought and books give many contribution to my life and for the Moslems ummah, May Allah swt bless you.
Many thanks also address for all brilliant friends in English Department 2004 and my B_Gank (Mba Gida “Ummu Faiz”, Ririn “Green”, Aminah “Eminem”, Diah “Nope”, Ozh “ndut tea”, Risma Uky “Ummu Pixie“, Ceceng “gesit”, Daniel “Xui Ya”, Uchul “Ereke”, Idul “Jadul”), Thanks for everything and good luck for all. Especially to my lovely bestfriend, Aminah Maulidah Nugraha Silawati, S.Pd., thanks for your support, motivation, helps, jokes, advice, and your kindness for almost 19 years, I love you my dear.
The researcher realized that this thesis may need some improvement to be a perfect form. Therefore, the writer will appreciate every suggestion and critic given from the readers.
Kendari
The Writer
Kamis, 30 September 2010
in the mood to Syawal
Tinggal beberapa hari lagi bulan syawal akan berakhir. Moga masih bisa mencukupkannya sekalipun badan lagi tidak fit, tapi tetaplah semangat menjemput keebaikan yang nilainya tinggi… bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian, istrahatnya nanti aj deh ^_^, sebagaimana firman Allah swt:
“Sabar adalah salah satu harta simpanan di antara simpanan-simpanan yang disediakan di surga” (HR. Abi Syaibah)
kesedihan ditinggalkan Ramadhan
Subhanallah… Takbir berkumandang dari segala penjuru masjid, menambah kerinduan akan Ramadhan di tahun depan lagi… hatipun berharap sangat “ semoga masih bisa ‘mencicipi’ Ramadhan berikutnya, berikutnya, dan berikutnya lagi, amin yaa Rabb”.. rasa-rasanya tak ada harapan lebih indah dihari itu selain harapan akan menjadi seseorang yang lebih baik di kemudian hari… demi ummat, demi kejayaan Islam, Khilafah. Moga kebaikan-kebaikan yang di perbuat selama Ramadhan terus meningkat sampai Ramdhan berikutnya… dan begitu seterusnya, Moga Istiqomah hingga tidak sampai dirusak oleh sifat riya’ ataupun pamrih… amin yaa Rabbal alamin….
SMS ketulusan penutup lebaranpun berdatangan… semua menyatakan, pada rindu dengan kehadiran Ramadhan.. hmh sayangnya, Ramadhan mang hanya sebulan dalam setaun… bulan penuh ampunan, bulan penuh keberkahan, bulan yang dinanti-nanti....
Ketika melihat kelangit sewaktu selesai sholat isha sambil bebaring sejenak dengan membuka jendela tuk mengirup udara segar malam kendari, kembang api yang biasanya ngebetein, serasa nikmat ketika itu ..
“cahaya kembang api itu indah, indah sekali.. Subhanallah.. cahayaNya pasti lebih indah.. SurgaNya…. Ah Indah, indah sekali…..”
Lalu perlahan kututup mata dan hati ini pun tenang…. Tenang sekali, kutarik nafas ini dalam-dalam hingga udara memenuhi paru-paruQ, kupanjatkan kerinduanku yang menggebu… “ oh.. surgaMu yaa Allah. yaa Rasulullah, para Nabi, para shahabat, para Syuhada, para Mujahid, dan para bidadari……. insyaAllah”….. hingga ada kata-kata yang seketika timbul dalam benakku “ maukah kau? Maka raihlah, berkorbanlah, dan jangan jadi muslimah yang manja! Karena orang Islam itu dilahirkan untuk menjadi kuat dan siap menhadapi tantangan di segala
Lalu dengan sekejap ku buka mata dan kutatap langit2 kamarku yang putih… “apakah “seputih” ini??... ataukah penuh noda?” .. Ampunilah aku yaa Allah.. jadikanlah kami sebagai manusia yang senantiasa menyadari ketika bermaksiat kepadaMu agar kami menjadi orang yang senatiasa melindungi diri, sabar, dan bersyukur atas kelebihan maupun kekurangan… Ikhlas serta tabah menjalani jalan dakwah yang seperti menggenggam bara api ini..
“dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar” (an-Nahl: 96)