Sabtu, 16 Juli 2011
Dingin tak mungkin mengalirkan panas, maka panaslah agar bisa menularkannya
Azzam ini dari tahun 2007 dan kurang lebih setaun moment ini focus kupersiapkan. Kadang rasanya lama dan cenderung ngeboringin dan pengen cepat-cepat terjun kesana sesegera mungkin,, tapi klo melihat fakta yang sudah di tempuh, setiap detiknya merupakan bagian dari apa-apa yang terbaik dari Allah. Jadi tak perlu tergesa-gesa, Allah membuatku makin kuat dan siap baru boleh berangkat, ada step-step yang belum dilalui makanya secara alami belum bisa terlaksana dalam waktu cepat.
Medan tempur disana mang masih “perawan” bagiku. Kendati demikian, sudah banyak informasi yang kukumpulkan untuk dipikirkan kedepannya, akan dicarikan cara dengan mengembalikannya kepada hokum syara, apa yang paling efektif dan bagaimana Islam mengatur. Intinya adalah harus mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, waktu… karena sikonnya tak mudah.
Banyak cobaan yang menuntutku untuk memilih “stay or not?”. Sampai bermuara pada 2 pilihan yang sulit tuk diputuskan. Dan aku memutuskan “jalanilah, bedoalah, bekerjakeraslah… dan lihatlah apa yang Allah akan berikan selanjutnya”.
Berharap banyak pelajaran yang akan kutuai bahwa “dakwah dan kesuksesan hidup itu butuh pengorbanan… laki ato perempuan sama saja, merantau itu biasa… yang penting tetap berpegang teguh pada agama” itu kata emak gue. Mungkin tak semua orang mau mengambil keputusan seperti ini, tapi impian harus tetap diraih. Harus ada keberanian yang penuh untuk mengungkapkan “ummat Islam itu penting”. Keberanian untuk “menari” diatas panggung yang lebih kecil, namun tantangannya jauh lebih besar. Keberanian untuk mengungkapkan sesuatu yang haq diatas status sebagai “al ghuroba”, orang yang terasing, masih seorang diri. Keberanian untuk punya cita-cita yang berskala tinggi. Dan tentunya keberanian itu haruslah ditunjang dengan peluang yang mendukung terwujudnya tujuan. Bagiku bukan baik ato tidak baik, bagus ato tidak bagus, tapi halalkah ato haramkah.
Dakwah itu kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun. Dingin tak mungkin mengalirkan panas, maka panaslah agar bisa menularkannya. Semoga bermanfaat dan semoga Istiqomah. Amin.
~keep struggle, hasbunallah wa ni’mal wakiil~
~EFM, Ana Sumayyah…~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar