Shalat
Oleh: AzhariPublikasi 19/03/2004
hayatulislam.net - Masih banyak dari kita mengabaikan masalah shalat ini, baik berupa meninggalkan-nya maupun tidak menyempurnakan ibadahnya. Padahal shalat merupakan salah satu rukun Islam dan ibadah pertama yang akan dihisab di yaumil akhir nanti. Bisa jadi amal ibadah yang lain tidak dinilai oleh Allah swt karena kita tidak menjalankan ibadah shalat.
Sesungguhnya shalat itu wajib atas orang-orang beriman pada waktu yang telah ditentukan. (Qs. an-Nisaa' [4]: 103).
Amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah sholatnya, jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalnya dan jika sholatnya rusak maka rusaklah seluruh amalnya. [HR Thabrani].
Kita akan coba diskusikan dua masalah shalat yang sering kita abaikan tersebut, yakni meninggalkannya dan tidak sempurna menjalankannya.
Meninggalkan Shalat
Shalat merupakan kewajiban utama umat Islam baik laki-laki maupun wanita, tidak ada rukhsah (keringanan) meninggalkan shalat selain yang telah digariskan oleh syariat Islam (seperti: haid, mabuk/gila/hilang akal, belum baligh, dan lain-lain). Bahkan seseorang yang sudah sakit keras dan sudah mendekati ajal sekalipun tetap wajib melakukan shalat, kalau mereka tidak mampu berdiri maka boleh duduk, masih tidak mampu duduk maka boleh berbaring, masih tidak mampu berbaring maka boleh dengan gerakan mata.
Begitulah pentingnya kewajiban shalat, sehingga kalau kita terlupa/tertidur mengerjakannya maka boleh mengerjakan setelah ingat. Jika tidak ada air untuk berwudhu’ maka kita boleh bertayamum.
Ancaman Allah Swt sangat berat bagi orang-orang yang meninggalkan shalat,
(Batas) antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat. [HR. Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah].
Apakah yang membuat kalian masuk ke dalam Neraka Saqar?' Mereka menjawab, '(Karena) kami dulu tidak termasuk orang-orang yang mendirikan shalat.' (Qs. al-Muddatstsir [74]: 4).
Kadang kita terlena dengan aktiftas meeting, menyelesaikan pekerjaan, menonton pertandingan sepak bola, acara pesta dan kesibukan lainnya sehingga meninggalkan shalat. Padahal semua aktifitas diatas hanya mubah saja (boleh) sedangkan shalat wajib hukumnya bagi seorang muslim, alangkah ruginya kita bila mendahulukan yang mubah dan meninggalkan yang wajib.
Shalat Tidak Sempurna
Yang paling sering ketidak-sempurnaan shalat adalah “terburu-buru”, kita betah berlama-lama menoton acara TV, bisa asyik mengobrol dengan teman, mampu dengan sabar antri membeli tiket bioskop/sepak bola, asyik dan tekun dalam bekerja. Tetapi dalam melakukan shalat yang berkisar 10 menit saja sangat terburu-buru, seolah gerah dan tidak betah berlama-lama menghadap Allah swt.
Shalat merupakan rangkaian ibadah yang merupakan wujud penghambaan diri dan komunikasi manusia dengan Allah swt. Kalau kita telaah bacaan shalat maka dapat kita pahami bacaan shalat tersebut merupakan pujian dan permohonan do’a kepada sang Khalik. Bila dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari, bagaimana mungkin kita memohon belas kasihan kepada seseorang dengan terburu-buru dan tidak sopan (sesuai aturan).
Seburuk-buruknya orang yang mencuri adalah orang yang mencuri shalatnya. Para sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah, bagaimana bisa seseorang mencuri shalatnya?’. Beliau menjawab: ‘Ia tidak menyempurnakan ruku’-nya maupun sujudnya.’ [HR Ahmad].
Begitulah sedikit tausiah tentang shalat, semoga bermanfaat.
Wallahua’lam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar