Pages - Menu

Kamis, 26 April 2012

MENJAWAB OPINI NEGATIF TERHADAP SYARIAT ISLAM

MENJAWAB OPINI NEGATIF TERHADAP SYARIAT ISLAM
Oleh: MR Kurnia
 
Tuntutan pemberlakuan syariat Islam kembali mengemuka.  Dorongannya adalah kesadaran bahwa hanya syariat Islam sajalah yang mampu menjawab berbagai persoalan yang tengah membelit negara ini, baik di lapangan ekonomi, politik, sosial, budaya dan pendidikan, setelah ideologi sosialisme-komunisme dan kapitalisme dan kapitalisme gagal memenuhi harapan.  Hal ini dapat ditunjukkan dengan semakin derasnya tuntutan penerapan syariat Islam, dan mengkristalnya sikap kaum Muslim untuk hanya taat kepada aturan Islam.  Meskipun demikian, tak urung ada juga pihak-pihak yang tidak suka dengan tuntutan diterapkannya syariat Islam.
Dalam kenyataannya, gagasan mulia itu tidaklah mudah untuk diwujudkan. Banyak ganjalan yang dihadapi, bukan hanya datang dari kalangan non-muslim, tapi juga  dari sebagian umat Islam sendiri termasuk tokoh-tokohnya. Mereka misalnya, mempertanyakan dan meragukan syariat Islam dengan alasan realitas, bentuk interaksi, dan kondisi masyarakat saat ini yang jauh berbeda dengan masa Rasulullah SAW, shahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Jadi, menurut mereka, perlu penambahan dan pengurangan atau modifikasi terhadap syariat Islam sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Sebenarnya, hal ini dikarenakan, pertama, adanya sejumlah kesalahpahaman terhadap syariah sedemikian rupa sehingga dalam bayangan mereka syariah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, mencengkeram kebebasan dan seolah akan memundurkan kehidupan masyarakat modern sekarang ini ke jaman batu.  Kedua, memang ada kesengajaan dari kalangan tertentu kalangan tertentu untuk menciptakan stigma negatif terhadap syariah dan melakukan berbagai upaya untuk terus memelihara ketakutan dan ketidaksukaan masyarakat  pada syariat Islam.  Dan, ketiga, pada kenyataannya apapun yang dikatakan sebagai kebaikan-kebaikan yang akan diberikan syariah belumlah terwujud secara nyata dalam kehidupan masyarakat karena, memang, syariat Islam belum total diterapkan.  Semua itu masih sebatas wacana, kecuali pada realitas sejarah dimana tidak semua orang dapat menghayatinya, oleh karena hal itu memang terjadi di masa lampau.  Berikutnya, muncul penolakan terhadap syariat Islam baik secara tegas dan terang-terangan maupun dengan kepura-puraan.
Salah satu metode mereka yang phobi maupun yang anti terhadap syariat Islam adalah membentuk opini publik untuk menghambat maupun untuk menghentikan gerak laju pejuang penegakan syariat Islam. Beberapa logika sederhana yang dikemukakan mereka adalah : “Kata syariat sangat luas artinya dan dapat digunakan di setiap waktu dan di setiap tempat. Karena yang terpenting dari syariat itu prinsipnya, bukan materi hukumnya. Artinya, jika di suatu negeri seperti Indonesia, tidak memungkinkan untuk ditegakkan syariat Islam (ekonomi, politik, ‘uqubat, dll) maka cukup dilaksanakan prinsipnya saja bukan hukum formalnya “.

Sunnatullâh
          Pertarungan antara haq dengan bathil terus berlangsung sejak lama.  Saat Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT menyampaikan Islam, masyarakat mulai membincangkan dirinya dan dakwahnya.  Pada awalnya, bangsa Quraisy sedikit sekali membicarakan hal tersebut.  Mereka menyangka bahwa Muhammad hanyalah seorang ahli syi’ir sehingga ucapannya tidak akan pernah melampaui perkataan para rahib dan pejabat mereka, dan masyarakat pun suatu waktu pasti kembali kepada agama dan keyakinan nenek moyangnya.  Apabila mereka melewati  Nabi menyampaikan wahyu, mereka mencibirnya dengan kata-kata:’Inilah cucu Abdul Muthalib sedang menyampaikan berita dari langit’.  Beginilah terus mereka melakukan pelecehan. 
          Berikutnya, kaum Quraisy mulai menyadari bahaya dakwah Rasul terhadap kedudukan mereka.  Bersepakatlah mereka untuk menentang, memusuhi dan memeranginya.  Mereka menyadari, cara penting untuk menghancurkan dakwah Rasul adalah dengan menjatuhkan pribadinga (‘pembunuhan karakter’) dan mendustakan kenabiannya.  Dimunculkanlah tuduhan-tuduhan dan pertanyaan-pertanyaan memojokkan seperti:’Bagaimana Muhammad ini, kok tidak dapat mengubah bukit Shofa dan Marwa menjadi emas’, ‘Mengapa Jibril yang banyak disebut-sebut oleh Muhammad itu tidak pernah muncul di hadapan masyarakat’, ‘Tuh, dia buktinya tidak dapat menghidupkan yang mati’, ‘Dia juga tidak dapat memindahkan perbukitan hingga Makkah tidak dikelilingi oleh bukit’, ‘Mengapa dia tidak memancarkan air yang lebih segar dan banyak daripada air zamzam padahal dia sangat tahu akan kebutuhan penduduk terhadap air’, ‘Kalau benar bermanfaat, ‘Mengapa Tuhannya tidak menurunkan ketetapan harga barang-barang untuk masa depan’, dan ungkapan lainnya.  Intinya, menjatuhkan Rasulullah dengan menuduh ajaran-ajaran dari Allah SWT yang disampaikannya dengan tujuan masyarakat menjauhi beliau dan Islam yang dibawanya. 
          Tindakan tadi terus dilakukan oleh kaum Quraisy.  Namun, semua itu tidak menghentikan dakwah Rasul.  Beliau terus mendakwahi masyarakat untuk menganut dan menerapkan Islam, mengungkapkan kebobrokan berhala-berhala yang mereka sembah, serta menunjukkan kepandiran akal para penyembahnya dan pandangan mereka yang mensucikannya.  Akhirnya, mereka pun melakukan berbagai cara untuk merintangi dakwah Rasul.  Cara terpenting adalah penyiksaan, propaganda baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta blokade/embargo.  Mereka mulai menangkap Amr bin Yasir, Yasir ayahandanya, dan Sumayyah ibundanya; lantas dibunuhlah ketiganya.  Semua ini tidak dapat membendung dakwah Rasul dan umatnya.  Quraisy mulailah senjata lain dengan cara propaganda memerangi Islam dan kaum muslim di setiap tempat; di dalam negeri Makkah, mendatangi para jamaah haji untuk melontarkan tuduhan miring terhadap Nabi dan Islam, berangkat ke luar daerah seperti Thaif dan Habsyah untuk tujuan yang sama.  ‘Apa yang dibawa Muhammad adalah buatan manusia, bukan wahyu,’ ungkap mereka.  Lagi-lagi, upaya ini pun gagal.  Akhirnya, ditempuhlah tindakan fisik dengan cara mengembargo Rasul dan para sahabatnya hingga kebutuhan pokok dari para pedagang tidak sampai pada mereka dan perencanaan pembunuhan Rasul pun mulai direncanakan.

Minggu, 15 April 2012

Aqidah Aqliyah


Aqidah









Arti bahasa : (‘Aqada-ya’qidu-‘aqdan) = Tali/Ikatan/Simpul (‘aqdun)
            Contoh: ‘aqdul ba’i = ikatan jual-beli.

Arti Istilah :
            Pemikiran yang menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan; tentang apa yang ada sebelumnya dan yang ada sesudahnya; serta hubungannya dengan apa yang ada sebelumnya dan yang ada sesudahnya.

            Pemikiran yang mampu mejawab/memecahkan problematika dasar (‘uqdatul kubra) manusia. Yaitu pertanyaan : Dari mana kita? Untuk apa di dunia? Dan akan kemana setelah mati?

Penjelasan :
            Aqidah asal katanya adalah ikatan, maka harus berfungsi sebagai pengikat. Untuk itu harus berupa pemikiran yang mendasar dan menyeluruh, sehingga mampu mengikat atau menjadi landasan (menentukan langkah dan gerak) manusia dalam mengarungi kehidupan. Dengan kata lain aqidah harus merupakan pemikiran mendasar yang dapat melahirkan pemikiran-pemikiran cabang.

Contoh : Aqidah Islam = Rukun Iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Nabi/Rasul, Hari akhir, Qadla dan qadar) è Manusia berasal dari Allah, diturunkan di muka bumi untuk beribadah kepada Allah (menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya), dan setelah mati akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama di dunia. Dari pemikiran dasar ini, dapat digali pemikiran-pemikiran cabang tentang bagaimana manusia seharusnya mengatur urusan politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dll

Aqidah Aqliyah :
Aqidah yang dibangun melalui proses pemikiran, dan dipahami serta diyakini melalui proses berfikir. Aqidah semacam inilah yang bisa melahirkan berbagai pemikiran cabang untuk memecahkan problem kehidupan. Adapun jika sebuah aqidah dibangun dengan cara dogmatis, maka aqidah tersebut tidak akan menjadi suatu pemikiran dan tidak akan melahirkan berbagai pemikiran cabang untuk memecahan problem kehidupan.


Sabtu, 07 April 2012

it would be beautiful in its time..

Sometimes it feels heavy
perhaps it is less attractive
but Allah is Seer
He knows how u feel
He even knows better than urself

should be a strong
have a strong shoulder in order to sustain a heavy burden
coz it would be nice if you level up a few degrees

You will become a person who is rich in many ways
not about the material, but the strength against weakness
a person who is able to control the situation and condition of thorny
you'll beautiful in God's sight, if sincere and subject to Him

the struggle will not always run smoothly
would be many obstacles and challenges
God will not gave the small test if the prize is good
but still realize that it would be beautiful in its time..

Senin, 02 April 2012

Cara terbaik untuk membalas orang yang menolakmu


Cara terbaik untuk membalas orang yang menolakmu, adalah membuatnya merasa rugi menolakmu.

Jadilah pribadi yang bernilai.

Mario Teguh

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers