Pages - Menu

Kamis, 18 Januari 2018

Buku Anak "Peperangan di Zaman Rasulullaah SAW"

Dalam sebuah Talkshow Islamic Parenting "Menyiapkan anak Tangguh di Zaman Now", diantara yang saya tangkap bahwa generasi pemimpin haruslah  memiliki beberapa keahlian. salah satunya adalah keahlian perang. Bagaimana tidak, seorang pemimpin adalah ia yang total dalam berdedikasi membela ummat, agama, dan kehormatan bangsa negaranya. Ya, sebagai Muslimah dan Ibu, saya berharap yang sangat besar jika anak anak saya menjafi bagian dari para generasi pemimpin itu. pantang menyerah falam memperjuangkan kebenaran, menurut sudut pandang Islam tentunya. mengisahkan kepada mereka bagaimana sosok generasi zaman Rasulullaah SAW yang mencintai Allaah dan Rasulullaah melebihi kecintaannya terhadap diri sendiri, keluarga, dan harta. karena yang mereka idamkan adalah surga.


salah satu media dalam memahamkan anak adalah membacakannya buku. Anak Peratama saya, Fahmi usia 4 tahun 6 bulan. yang kefua, Dzamir usia 21 bulan. anak ketiga, belum hehehhehe. Anak saya dua duanya masih usia dini, jadi tepat jika mulai menanamkan jiwa kepemimpinan dan heroik melalui banyak kisah.


untuk anak usia dini pemilihan buku tentulah harus menarik perhatiannya karena dari sini kita bisa menumbuhkan minat bacanya. Buku haruslah bergambar, jafi sekalipun belum bisa membaca kata demi kata tapi fia bisa menafsirkan atau menginterpretasi cerita melalui gambar gambar tersebut.


Adek Dzamir lagi serius 😙





seperti buku yang mau saya review ini, yaitu buju "Peperangan di Zaman Rasulullaah SAW", kertasnya licin meski gak begitu tebal, gambarnya menarik, kalo bunda mau memilihkan gambar orang tanpa wajah alias makhluk tak utuh maka buku inilah pilihannya, terdiri dari 8 buku: seri perang Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perang Khaibar, perang Mu'tah, pembebasan Kota Makkah, perang Hunain, dan perang Tabuk. Buku ini ditulis oleh Nizar Sa'ad Jabal Lc. Mpd., penerbit Qids Perisai Quran Kids. harganya di masing maaing kota mungkin beda beda yaa, kalo saya belinya Rp 215 rb.

Ada 8 Buku

apa yang menarik dalam buku ini selain kertasnya yang bagus, bergambar, dan 8 serinya yang mengetarkan itu? hmmm.. ini nih yang menurut saya paling spesial yang belum pernah saya dapatkan dibuku lainnya, yaitu buku ini lengkap dengan peta perang masing masing serinya lhoo. ukh.. gak heran aja waktu membacanya, saya langsung baca habis itu buku seserius seriusnya. soalnya buju ini pas banget ama kajian saya. eh, ini buka anak apa emaknya?. hehehhe, buku ini buju anak yang recommended tuk segala usia. disinilah penekanannya, ibu dan anak memang belajar bersama, berproses bersama, bahkan ibu belajar banyak dari dan melalui anak, bukan? 👍😊


peta perang Mu'tah


Sebagai Emak emak nih, saya pribadi harus memberikan sesuatu yang bertarget sesuai kebituhan anak itu sendiri. Termasuk juga ketika membelanjakan mainan, bebukuan bergizi, dll. maka inilah pentinganya tujuan supaya kita bisa fokus dan tau prioritas. Kereativitas jalan dan jadi anti mati gaya.. chiyyeee saya sedang berusaha lho buibu. hihiii, ini juga berdasarkan pengalaman saya yang pernah linglung akan kebutuhan anak heheh.


yes, finally... demikian review buku anak saya kali ini, semoga bermanfaat dan penuh berkah ikhtiyar kita semua dalam menyiapkan mereka menjadi generasi tangguh generasi pemimpin. aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.

sampai jumpa di review buku lainnya.
wassalam.

Ema Ummu Fahmi
18/1/2018

Jumat, 12 Januari 2018

DAKWAH ADALAH AKSI NYATA

Bismillah.

Dakwah Adalah Aksi Nyata

Sering kita mendapati tanggapan negatif seputar para pengemban dakwah Syariah dan Khilafah. Bahkan mungkin kita tidak asing lagi dengan istilah "OMDO" alias omong doang atau "NATO" alias Not Action Talk Only. Ungkapan ini adalah respon mereka yang menilai cara kerja pejuang Khilafah adalah hanya mengkritik para penguasa tanpa ada usaha ke kancah parlemen. Ternyata mereka menilai bahwa satu-satunya usaha dan jalan menuju perubahan adalah dengan berjuang melalui jalur demokrasi, yakni masuk sebagai sebuah partai kemudian lantang dan gigih meraih tujuan yg diinginkan. Mereka berpikir, berjuang diluar jalur parlementer demokrasi adalah sia-sia dan tak kan merubah apapun. Lantas, Benarkah demikian?

Demokrasi Sekularisme ternyata telah berusaha mengubur suatu kekuatan besar peradaban dimana sejarah telah menorehkan tinta emas kejayaan Islam dalam naungan daulah Khilafah Islamiyyah. Sebuah abad kejayaan selama 1300 tahun yang dimulai dari seorang pemuda Makkah bernama Muhammad SAW melalui lisannya. Dakwah ternyata mampu menggoyangkan singgasana orang-orang durhaka jahiliyyah, menjatuhkan musuh-musuh Allah dengan pantang menyerah, kemudian menggantinya dengan kaffahnya Islam yg mulia dalam sebuah negara. semua dilakukannya atas tuntunan Allah SWT dengan bantuan malaikat Jibril yang setia. Beliau beserta para sahabat ra. mengemban risalahNya tanpa takut atau mundur selangkahpun, tanpa kompromi, tanpa kekerasan, tanpa koalisi. Seandainya saja bekerjasama dengan para petinggi Quraisy dibolehkan atas mereka atau dalam hal ini merupakan langkah yang tepat, tentulah itu dilakukan. Namun, apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika kafir Quraisy mulai menyadari akan ancaman dakwah Islam yang ingin mengganti sistem pemerintahan, beliau tetap pada keteguhan imannya tak akan menukarnya dengan materi sebanyak apapun walau nyawa taruhannya.

Kaum kafir quraisy pernah membujuk Abu Thalib supaya Nabi Muhammad SAW segera menghentikan dakwahnya. Abu Thalib berusaha membujuk Nabi Muhammad SAW tetapi beliau dengan tegas  menolaknya seraya berkata : “Demi Allah, seumpama matahari diletakan  supaya aku berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan menghentikannya, sehingga Allah memberikan kemenangan kepadaku atau aku akan binasa  dalam berjuang"




Selain Abu Thalib, kafir quraisy juga mengutus Utbah bin Rabiah untuk membujuk Nabi Muhammad SAW dengan menyodorkan penawaran menarik sambil berkata: Wahai Muhammad, apabila engkau ingin harta melimpah aku sanggup mengangkatmu menjadi raja di negeri ini. Dan jika ingin wanita cantik, saya pun sanggup mencarikan. Hanya satu syaratnya yaitu Nabi disuruh menghentikan dakwahnya. Nabi Muhammad SAW dengan tegas menolak tawaran tersebut dengan membaca Al Quran Surat Fushilat 4-6.

semua pewaran ditolak, sampai makin benci kaum Quraisy dan menampakkannya dengan cara yang kasar lagi keras utnuk menghentikan seruan atau dakwah Rasulullah SAW.   Ketika Rasulullah SAW sedang bersujud didekat Ka’bah, Abu Jahal meletakan kotoran unta di jubahnya. juga ketika akan pergi ke Masjidil Haram pada waktu fajar, disepanjang jalan yang dilaluinya ditaburi duri supaya baliau menderita dan kesakitan. lalu ketika sedang sujud di masjidil Haram diwaktu fajar, oleh Utbah bin Muith diberi kotoran busuk yang ditaruh diatas punggungnya. Serta ancaman dan penyiksaan atas para sahabat ra. kemudian puncak kemarahan Quraisy bersepakat memboikot kaum muslimin selama 3 tahun. selama pemboikotan tsb mereka dilarang melakukan perdamaian, tidak bertransaksi jual beli, Tidak diperbolehkan berbicara dan menengok orang sakit, umat Islam diasingkan dan diberi tempat tinggal di sisi utara kota Makkah. Semuanya dilakukan agar kaum muslimin menghentikan dakwahnya. Namun, kenyataannya iman mereka tak goyah, malah makin kuat, kokoh, dan cinta terhadap apa yang mereka perjuangkan selama ini. mereka hanya inginkan ridho Allah sampai Allah SWT memenangkan mereka atas agama-agama yang lain dengan tercapainya sebuah negara yang melindungi kehormatan, jiwa, dan harta kaum muslimin, yakni daulah Khilafah Islamiyyah. hasbunallah wa ni'mal wakiil.


    "Sesungguhnya jihad yg paling agung adl ungkapan yg adil (benar) yg disampaikan di hadapan penguasa yg zhalim." (HR. Tirmidzi)




walhasil, membangun peradaban Islam merupakan usaha luar biasa. pengorbanan yang dibutuhkan begitu besar mulai dari tenaga, waktu, harta, perasaan, bahkan nyawa sekalipun. Inilah cermin muslim sejati, mereka mendukung dan memperjuangkan dakwah Islam. bukan menuding apalagi bertindak keras dan kejam pada mereka. Dakwah mereka bukan dengan kekerasan, melainkan dakwah pemikiran yang mampu mengantarkan kaum muslimin memiliki kepribadian Islam, tak mengambil selain dari Islam. pribadi Islam itu tampak nyata pada perbuatan mereka. tabah dalam menghadapi segala tantangan meski nyawa jadi taruhannya. benar-benar dakwah itu sebaik-baik aksi nyata bukti cinta kepada Allah yang merupakan konsekuensi aqidah seperti yang tercantum dalam manhaj kenabian.


Wallahu'alam.

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers