Pages - Menu

Sabtu, 22 Oktober 2022

Rindu Baitullah


Pagi ini ngecek hafalan anak², kebetulan 
akhir² ini mereka mulai menyimak juz 1-12. Targetnya mmg belum kesitu, melainkan memberikan modal hafalan dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap lantunan ayat² suci al Qur'an. Seperti itulah salah satunya kami berikhtiyar menumbuhkan kecintaan mereka terhadap al Qur'an. Tiba di surah Hud, saya mengetes modal hafalannya, kemudian menonton Syeikh Mishary Rasyid menjadi imam sholat yang menggunakan QS. Hud. 

Dengan khusyuk anak² mendengarkan, larut dalam kemerduan suara beliau, menyaksikan bagaimana suara yang mereka dengarkan tiap hari, hampir tiap saat dirumah, sama saja pada saat live. Dzamir bergumam "ummi, bagusnya suaranya, ana mau menangis" hingga ia mengusap air matanya. 

Berbedanya ketika mendengarkan murottal dan menonton saat para imam masjidil harom menjadi imam sholat atau saat video recording itu, rasa haru sedih itu muncul berkali lipat. Melihat jamaah kaum muslimin yang bershaf-shaf, kuat berdiri dalam sholatnya, teratur dlm ibadahnya, memberikan banyak diskusi. Bahkan memberikan penjelasan mengapa ketika mendengarkan al Qur'an kita sering kali tiba² merasa haru dan sedih, meski belum paham artinya. Selain itu, bagi anak² mereka memiliki motivasi bahwa mereka suatu saat juga harus bs memperbaiki irama bacaannya agar terus menumbuhkan ikatan mereka terhadap al Qur'an. Menikmati setiap ayatnya dengan irama-irama al Qur'an.

sambil bersiap membaca buku tafsir Muyassar jilid 2 untuk diskusi yang lebih dalam lagi, aktivitas family halqoh.

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers