Pages - Menu

Senin, 11 Juli 2022

Target, Self Reward, dan Tahfidz


Segala sesuatu butuh target, apapun itu. Kalau tidak, semuanya mengalir begitu saja, maka peluang untuk menunda²pun besar. Bisa gak jadi-jadi akhirnya. Sebagai tambahan motivasi bisa juga menerapkan self reward. Ada hadiah kecil buat diri sendiri setelah menyelesaikan target tersebut. Jika memang tidak terpenuhi, maka butuh waktu lebih, buat dalam waktu yg tdk begitu lama.
.
.
⚘Untuk target Abang Fahmi dirumah sedang pemantapan juz 28 - 30 untuk minggu ini, disesuaikan kemampuannya. 

⚘Untuk abang Dzamir pemantapan dirumah juz 26 - 27 tertarget sebelum masuk sekolah, sehingga tahun ajaran baru bisa menambah hafalan juz 24 dan 25. Setahun ini bisa kurang lebih 5 juz, semoga tahun depan bisa lebih ditingkatkan lagi. Walaupun belum terkategori tartil bacaannya krn kemampuan pronounce diusianya, setidaknya dia semangat dan sangat menikmati, saya sudah sangat bersyukur.

InsyaAllah sembari menambah hafalan, sembari diperbaiki semua-mua nya di jenjang berikutnya melalui metode bersanad UMMI. Karena namanya aktivitas tahfidz / menghafal Qur'an itu gak bisa terpotong-potong. Sebagai orang tua, saya termasuk tipe orang tua yang butuh komunitas/ sekolah/ ustadz dan ustadzah yang menunjang visi & misi kami. 
.
.
Semoga kita semua diberikan kesehatan menjalankan aktivitas² kita, dimudahkan segala urusan-urusan kita, berjalan sesuai target. Aamiin yaa Robbal 'Alamiin.

Sabtu, 09 Juli 2022

Kepoin Ummahat Inspiratif, WHY NOT ?!



Inilah kebiasaan saya sedari dulu. Kepo sama postingan emak-emak yang semangatnya ngalir sampe ke rumah saya, hihihi. Lho kok kerumah saya?!. Ya iya, karena apa yang mereka posting, masyaAllah, bisa membuat saya menerapkannya pula dirumah saya. 

Makanya saya paling senang kepoin postingan ummahat/bunda yang rajin buat montessori untuk anaknya, ada yang tekun buatin masakan untuk keluarga, ada yang punya banyak anak dengan segudang amanah, ada juga yang senang berliterasi bersama keluarga, rajin ngatur-ngatur rumah/ beberes, yang pintar ngatur keuangan, daaaan lain sebagainya. Kata orang jaman now, mereka orang-orang yang mampu memberikan "positive vibes". Lah, terus apa manfaatnya kepoin mereka ?!. 

Naah itu dia karena saya tau letak kekurangan saya, jadi saya butuh lingkungan yang mendukung saya buat banyak belajar.  Semuanya berawal dari pemetaan kekurangan tersebut. 😉

Kalau ada orang yang menganggap postingan atau cerita mereka bagian dari pamer. Hmm, wait.. urusan kita bukan itu, gaes. Urusan kita adalah menimba ilmu dari mereka. Urusan hati biar urusan masing-masing. Kita yang terinspirasi hanya perlu berterima kasih dan membalas mereka dengan doa.

Ibarat kata nih ada asap, karena ada api. Ada yang terinspirasi, karena ada yang menginspirasi. So, kita cukup fokus pada kebutuhan kita ajah. Titik.

Apa? Saingan?. Hehee, jangan ada kata itu dalam kamus per emak-emakan, hahaa.. karena yang ada justru jadi membuka ruang bagi talbis iblis/jebakan setan bermain dalam relung hatimu serta menutup kemajuan dalam dirimu. Kan, majunya bareng-barenglah. 

Tenang aja, Allah sudah kasih keunikan pada masing-masing penghuni di tiap rumah. Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Mo disama-samain ya gak bisa gitulah, kecuali yang emang kebetulan ada yang sama. Kita cukup fokus sama kebutuhan kita masing-masing. Fokus pada upgrade diri. 

Menjadi pengamat dan pendengar yang baik adalah awal dari pengetahuan. Menjadi penutur yang bijak bisa jadi oase bagi mereka yang sedang mencari solusi. Who knows, postingan/ cerita yang menurut sebagian lain receh, bagi sebagian yang lain ada powernya. 

Asaaal, inga-inga... 

Bobot konten penuturpun tidak boleh menilai berdasar hawa nafsu yaa. Melainkan semua dilakukan dgn tidak berlebihan-lebihan/waro' dan sesuai rambu-rambu syara' pastinya. Dalam Islam semua sudah ada porsinya masing-masing.  Maka sekali lagi kita fokus pada kebutuhan/manfaat yang bisa kita dapatkan. Saling menginspirasi dimana porosnya adalah ibadah dan tidak berlebih-lebihan.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari).

Keutamaan menuntut ilmu itu lebih dari keutamaan banyak ibadah. Dan sebaik-baik agama kalian adalah sifat wara'” (HR. Ath Thobroni dalam Al Awsath, Al Bazzar dengan sanad yang hasan.

Seperti itu.. wallahualam bi ashshowab 🥰
Semoga bermanfaat.. 😇

Jumat, 08 Juli 2022

Celoteh Malamku tentang Anak, Potensi Diri, dan Support Sistem Terbaik 😘


MasyaAllah tabarakallah, salah satu program anak² sejak beberapa hari lalu adalah belajar berhitung. Isi kegiatan selama liburan sambil review kembali pelajaran yang harus dibenahi sebelum masuk ke jenjang berikutnya yang lebih seru. Taukan, pelajaran anak sekolahan jaman sekarang. Lebih menantang.

Potensi yang berbeda tiap anak juga kerap menjadi ujian. Yang terpenting jangan sampai keluar statemen mengecilkan satu dihadapan yang lain. Membanding²kan. Karena eh karena, ada kekurangan, tapi pasti ada kelebihannya juga. 

Bagaimanapun, sikap awalnya ada pada orang tua, yakni:

1. Ikhlas menerima dengan segala kekurangan tersebut. Sebagaimana orang tua juga memiliki kekurangan.

2. Menyadari bahwa kekurangan merupakan potensi lain dalam diri seseorang. Saya sepakat dengan pendapat mbak Maudy Ayunda, bahwa insecure itu bisa menjadi bakal buat jadi seseorang lebih berambisi pada kekurangan dia. Bahwa dia merasa tidak tau apa-apa, tidak bisa melakukan apa-apa, kemudian dia menjadi haus dan lapar akan pengetahuan, untuk bisa tumbuh dan melakukan perbaikan terus menerus.  
Dengan kata lain, kekurangan akan menunjang kelebihan seseorang, jika dikelola dengan baik. Dijamin potensi yang dipunyai akan lebih melejit lagi. Bahkan, akan terbiasa keluar dari zona nyaman.

MasyaAllah, keren ! 💪😘

Selain itu...

3. Memiliki support system yang positif dan terbaik. Pertama, keluarga. Kedua, lingkungan masyarakat. Ketiga, sekolah. Keempat, negara. Ke 4 elemen ini mampu membentuk dan memfasilitasi seseorang untuk memperoleh kehidupan yang baik tentunya. Hanya saja untuk kondisi saat ini kita banyak sekali mendapatkan tantangan dan hambatan. Dengan aturan hidup yang diterapkan saat ini menjadikan keluarga rentan bermasalah, lingkungan bermasalah, sekolah yang mungkin kurang cocok dengan visi misi keluarga kita, dan negara yang menganut liberalisme. Maka, sambil mengokohkan benteng pertahanan dari rumah dengan mengokohkan pemahaman aqidah dan terus menuntut ilmu agama, berteman dengan orang-orang sholeh. Kemudian memilih sekolah yang sesuai visi misi keluarga kita. 

Jangan lupa pula kewajiban kita beramar ma'ruf nahiy munkar kepada masyarakat dan penguasa agar menerapkan Islam yang akan menjamin pemenuhan ekonomi, pendidikan, pergaulan baik ditengah masyarakat, dll. Sehingga terbentuklah jiwa atau kepribadian idaman pada diri seseorang, yakni kepribadian Islam. 

Gak heran sih ketika Islam diterapkan, keberhasilan peradabanpun diraih. Potensi manusia melejit dan melahirkan banyak ilmuwan muslim pemantik saintek dunia, para ulama hebat, universitas terbaik, fasilitas transportasi, kesehatan, pendidikan, tata kota, semua terbaik. 

Emak-emak fokus menjadi madrasatul ula dan dimudahkan mengembangkan potensinya pula lho, memiliki karya dengan kesibukannya sebagai ummu wa robatul bait. Healing dan glowwingpun menjadi lebih mudah.. 😆.

Bapak-bapakpun sebagai pencari nafkah tak perlu pusing tujuh keliling mikirin kerjaan karena udah dikasih kerjaan ama negara. Gak perlu pusing mikirin dana pendidikan, transport, tempat tinggal, pajak ini itu, dsb. karena tata kelola harta oleh negara melalui baitul mal sudah menjamin pemenuhan kebutuhan primer rakyatnya.. 

Konsekuensinya, lingkungan dan negara menjadi layak anak, layak emak, layak bapak, layak usia lanjut. Layak bagi semuanya. Bahkan layak hewan dan tumbuhan sekalipun. Pinjam istilah dikit yang suka tren sekali setahun.. hehe. Kalo barat PBB punya istilah kota layak anak yang sarat muatan liberalisme, dalam Islam ada '"Islam rahmatan lil 'alamiin". Aturan Islam menjadi rahmat bagi seluruh manusia, baik muslim, bahkan non muslim sekalipun. 🥰

Yup, Sekian corat coret sambil ngelonin anak.
Semoga bermanfaat dan semoga segera terwujud janji Allah: penerapan syariah dibawah naungan Khilafah, aamiin. 

Tak lupa.. 

Mohon maaf lahir bathin, selamat hari raya Idul Adha 1443 H. Semoga kita bisa meneladani sikap taat keluarga Nabi Ibrahim AS, aamiin yaa Robbal alamiin 🤲🥰

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers