Pages - Menu

Senin, 21 Februari 2011

kisah petualangan di hari minggu :p

Ini dy ceritanya:

Hahahahaha.. (o blum y :p)

Kisah ini adalah “kisah sedih dan srrru abisss di hari minggu” ato lebih tepatnya, “kisah bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian” hihihi.. pokonya petualangan abezzzz.. 

Awalnya ga pernah menyangka akan seseru ini kenyataannya, soalnya perjalanan ini mang jauhh dari perencanaan, karena inti judulnya adalah “pergi ke pantai”. Asal ketemu pantai, hmm ya okelah.. :p

Ya krna asal ketemu pantai, dibawalah kami ke salah satu pantai terdekat di kota Kendari bernama Mayaria yang dulunya di sebut Kasilampe. Cukup famouslah, coz tak usah susah payah carter mobil tuk bisa sampai ke sana. Hanya cukup dengan kocek 4ooo rupiah naik angkot alias pete-pete, kita sdh bisa berada ditujuan (kn msh pake harga
angkot antara mahasiswa n pekerja, pan blum tua2 amat hehe..”halaaah makallasi :p”).

Jumlah kami 6 kepala dengan kemasan berbeda-beda, eh maksudnya performance yang ga sama satu sama lain (ya iyyalah :D).. membawa semangat di dada melawan dinginnya pagi kota kendari (halah mulai lebay).. Fokus! Lanjut!.. setelah bergesit dari 2 kali pulang balik rumah-pelabuhan, trus 3 kali singgah ke londri, tepatnya sekitar jam 9 pagi aku mulai menunggu jemputan dari kawanan lain yang sedari pagi smsan mulu menanyakan posisi dan tahapan (ih “jemputan”? via angkotjhi kodonk :P)

Well, akhrnya ga lama menunggu, batang hidung mereka akhirnya muncul juga. Mereka sudah mulai unjuk gigi.. hehe intinya mereka mendapatkanku, tersenyum dan tertawa, kmudian akupun sumringah, lalu naiklah aku di angkot.. hhhmm yayaya.

Ada satu anggota yang baru kenalan, “hmm salam anak muda!”. Di angkotpun kami saling bertukar cerita satu sama lain. Adda aj yang di ceritakan, kebanyakan sih cerita2 ringan bin ada bobotlah, konten2 yang menguatkan ukhuwah kami. Sampai salah satu diantara kami mengutarakan “hahh, sa capemi ktawa”, haha.. tctctc.. jangko curhat.. piss :p

“minggiiiir”.. turunlah kami di salah satu swalayan dkt pencarian mobil ke arah kasilampe. Sebelum bergegas menyambung angkot, belanja2 dulu, sekalian berniat meminta kantong ma kasirnya xixixi, karena salah satu anggota mulai mengeluh tentang kebocoran kantong sayyur, (jiahh.. kenapa di taronya di kantooong ciii? )

Setelah membeli beberapa keperluan seperti bangsa snack dan air mineral, juga tak lupa menghadapi ikhlas tidaknya sang kasir memberikan kantong (xixi,, ), lanjutlah kami di angkot tahap 2. Hmm, diperjalanan kala itu seperti romantisme sejarah (halah, anu terkesan 1977 deh :p). iyya, srius, dulu waktu SMP sering jalan2 kesono, mendaki gunung, lewati kuburan, sampai deh di bukit SMA 6 xixi dkt rumah teman.. disana pemandangannya kerenn,,

Adalah sekitar 30 menit, kami sampai di t4 tujuan. Ahh,, petualangan dimuleeeiyy, siap3.. mareee. Semangat kami luar biasa dengan keceriaan penuh diwajah ditambah hayalan2 indah setelah kami disana.

Untuk ke sekian kalinya, “mingiiiiiir”, sampailah kami di pintu gerbang, ada tulisan besar “selamat datang di pantai Mayaria”, yayaya hore horeee.
Masuk pintu gerbang!... lalalalala.. bayar uang masuk 3000 per orang .. lalu,

“KYAAAA! WHATTTTT????!!!”..

mata melotot dengan mulut sedikit menganga, roman muka berubah bagaikan memutar kaset indahh lalu pitanya tiba-tiba tergulung nadanya mencla-mencle lalu berhenti,.”INI PANTAI APA TEMPAT SAMPAH?”… “KABOOOOOOOOOOOOR”

Hmhmhm.. kotornya itu permandian, masyaAllah ih. Pdhl dulu nd begitu dh. Tctctc, heran. Yang paling mengherankan adalah banyak juga yang masih mau mandi di situ. Hmm serasa mandi di tempat sampah.. ih maaf y, tapi btulan. Yang membuat kami bertany-tanya, tu uang masuk untuk apa y? lbh mahal dari permandian yang lain, tapi buruk dari segi kualitas. Dan yang paling mengerankannya lagi, dulu aku bersama keluarga, rame2 sering berenang di sana, biasanya sesusai pulang kuliah, terapi air laut bagus tuk kesehatan, masih gratis, tapi bersih. Lha ini sudah di kelola malah tambah kotor. Hmm sudahlah.. kata kasilampe sekarang kedengarannya seperti kapitalisme (hahahaha.. lebay1000)

Kami tak ingin hari ini menjadi kisah sedih di hari minggu.. Akhirnya tak piker panjang, Cuma ada skitar 15 menit kami duduk + menorehkan kenang-kenangan dengan senyum terpaksa. Petugas N bapak2 nongkrongpun Tanya “cepatnya pulang?”.. “hehe… jujur y pak, kotoor bela.. hehe”.. hmm muka lugu. berinisiatiflah kami untuk kabur ke tempat lain, pilihannya adalah pantai Nambo. hehe.

Nambo letaknya tak begitu jauh dari Kasilampe, tapi akan sangat jauh kalo via angkot. Maka pilihannya saat itu adalah naik Katinting. Sebelum itu kami jalan dulu mencari rumah si bapak yang ternyata merupakan kenalan dari salah satu anggota, hmhm luas jaringan bo’ hehe. Naik gunuuuung, turun gunuuung, masuk lorong, jalan-jalan-jalan, dapat rumahnya. Dengan pendekatan bahasa daerah yang intinya adalah melobi, kamipun di antar oleh sang bapak bertopi itu dengan 2500 perorang. Yuhuuuu.. naik katinting ke nambo, lagi2 romantisme sejarah. Sejarah buruk tepatnya, haha. Judulnya “katinting yang hamper tenggelam dengan ombak marah dan hujan deras di iringi Guntur yang bersahut-sahutan… blum lagi anginnya, oommaaaa”.. ahh, trauma.com. au ahh. Hmm, untuk menyenangkan hati, anggap saja lagi berkendara GONDOLA hahaha.. aku membayangkan si bapak.. “…… “, ahh sudahlah :p..

Dengan melawan rasa trauma, aku pun melihat pemandangan di sekelilingku. Hmm, indahnya kotaku. Hutan bakau yang rindang, rumah-rumah penduduk yang khas, rumah panggung, para pekerja perbaikan lampu sorot pelabuhan yang memandangi kami (merasanyami :p). kamipin tak lepas dari cengkrama dan keceriaan. walau ada juga ketegangan kami di atas katinting. Seru pokoknya. Sampai salah satu anggota pembuyar dengan lugu meneruskan pertanyaannya “adaka buaya disini”.. ahaha, kyaa kenapa suasana berubah menjadi ala film anaconda bgini? Wkwkwkw.. ahh ada2 sajah . Hhh, ya inilah segelintir kisah konyol dan seru kami, sejenak ku merasa, inilah suasana2 yang dirindukan.

Eitzzz, cerita tak cukup sampe disitu. Ternyata kami diturunkan oleh si bapak di bawah jembatan nambo. Alhamdulillah, walaupun dengan latar mirip tempat pembuangan sampah, tapi ya sudahlah, everything is gonna be ok. Ber say goodbyelah kami dengan si bapak gondola, eh si bapak baik hati itu hehe.. “makasih pak, assalamualaikum, dadaaaa.. dadaaaa”..

Pas di jalan raya, lanjutlah kami ke arah kiri. Jalan-jalan-jalan lalalala.. Heyyy ada warung, hmm waktunya bli alkaline, pslnya kamera dig. Salah satu anggota tiba2 habis batre.. hmm. Pas diwarung, alhamdulillah setelah bertanya2 dengan penjualnya, kami menerima sedikit kenyataan pahit k’lo ternyata arah kiri yang kami tempuh itu ternyata berlawanan dengan arah pantai Nambo, yang artinya semakin menjauh, kodooooonk T_T’. but laa tahzan, hadapi dengan senyuman. Kata ibu itu pantai sudah dekat, “horeeeeeeeee…!” ^_^

Yak! setelah berjalan kurang lebih 1 kilo, sepertinya perkiraan jauh dekat itu tergantung orangnya hehehee.. kyah!. Seperti layaknya musafir yang lagi berjuang mendapatkan batre alkaline, sampailah kami di warung lagi, lagi, lagi, dan llagi. Salah satu anggota membuka kulkas, hmm minuman2 itu serasa memangil2 diriku seraya berkata “lihatlah aku ting ting ting.. ^_~, engkow pasti kehausan bukhaaan? Hmmmm?”.. subhanallah, esnya 1!

Duwh ada angkot nd yah. Sambil melanjutkan perjalanan, tiba2 ada angkot yang biasanya keliatan biasa-biasa saja, menjadi sesuatu yang luar biasa bak BMW, begitu indah. Ahh serasa fatamorgana. Well, mundurlah angkot itu, lalu akupun sebagai the leader alias the oldest hehe menanyakan ke supirnya apa bisa kami diantar ken ambo?. Hmm, tiba2 salah satu penumpang menjadi emotional love song hehe. “ini bkn arah ken ambo, kita ini mo ke kekota, mo ke kota!!”.. aduwhh, bisa g ya di repeat again kata “mo ke kota!!”nya sekali lagi, pliiiiis, kyknya bagus tuwh dijadikan inspirasi iklan sambal ABC super peddas.. hehehe just kidding :p

Lanjooooot,,.

Wah,, kali ini ada angkot kosong. Supirnya rela mengantar kami dengan Rp1000 perkepala sampai ke depan gerbang pantai nambo. Mengakunya dia berbaik hati pada kami karena kami kawanan wanita sholehah yang menutup aurat.. yah alhamdulillah amiin,, jklh khair dh pak.. :D.

Sampai digerbang, mata berbinar-binar, terharu biru, rasanya seperti habis capek sangat habis beraktifitas di bulan Ramadhan trus buka puasa dengan minuman kesukaan.. hmm finally, aku menemukanmu.. buah dari kesabaran mang manizz dan lezzat, enyak. Subhanallah alhamdulillah.. ^_^

Yayaya.. perut kami serasa mengadu. Sepertinya klo sudah di pantai, kami cari tempat berteduh gratis alias bapo, bawah pohon, trus makaaan. Jalanlah kami sampai ke tempat pembelian tiket masuk, lebih murah lho, “hanya Rp2500”, tempatnya baguss lagi.
Hmm pasnya di bibir pantai, dengan menghirup hembusan angin yang menerpa jilbab kami, rasanya seperti mmm, bau kemenangan hehe..

Setelah menemukan letak strategis yang gratis hehe, kami duduk istirahat kemudian melahap bekal sederhana yang sudah di siapkan. Nasi, sayur santan, tempe, sayur kacang panjang tumis, ikan bakar, kripik kusuka, ubi jalar, pisang rebus, pisang goreng, dsb. Hmhmhm.. apapun menunya, minumnya tetap air putih :p

Ok, Agendanya tetap, menorehkan kenangan. Ba’da sholat dzuhur, 4 anggotapun turun menikmati pantai. Akunya sih lbh memilih menikmati angin dan keindahan suasananya. Sampai pada akhirnya aku juga turun “mencicipi” air lautnya sedikit walau hanya sebatas setengah lutut, demi kebersamaan.. ^_^.. hhh, kalian membuatku senang teman-teman, uhibbukifillah ya akhwatusholehah.. 

Kenangan ini takkan terlupakan,, terima kasih atas hadiah kenang-kenangannya sebelum keberangkatanku dan salah satu anggota lainnya ke luar kota Kendari.. terharu bangget.. tak ada yang paling mengasyikkan selain berkumpul dengan sodara satu pemikiran, peraturan, dan perasaan. Spirit itu, kebersamaan itu, dan pahit manisnya perjuangan menegakkan Khilafah yang tak mudah ini, justru akan membawa kita kepada satu kebahagiaan yang tak bisa diukur dengan uang. Satu hal yang paling membuatku sangat2 bersyukur dalam kisah ini, bahwa insyaAllah kami berenam adalah orang-orang yang dari sekian banyak kaum Muslimin yang kami temui disetiap setting, yang sadar bahwa menegakkan Khilafah itu adalah suatu kewajiban yang tanpa kompromi harus diusahakan. Hmm Semangat para murid Syeikh Taqi!! Semangat anak Muda! Allahuakbar!..
insyaAllah, keep in touch yah.. .. I love u ukhtifillah..

1 komentar:

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers