Pages - Menu

Kamis, 07 Mei 2020

Beribadahlah Karena Allah, Nak (Ramadhan Day 2)

Beribadahlah karena Allah, Nak...
(Seri hari ke 2 Ramadhan)

Tiba-tiba dia datang membisik "Ummi, tadi toh ana rrasa telurnya Dzamir sedikit". Hehehe, di hari ke 2 pertahanan kakak Fahmi jebol ditengah jalan. Bukan tanpa sebab. Untuk usianya yang masih 6 tahun hal ini tidak dianggap sebagai kesalahan karena fasenya masihlah pengenalan, memahami dan latihan. Tak boleh ada paksaan.
.
.
Bulan Ramadhan bulan perjuangan, termasuk ketika mengenalkan semua hal terkait dengannya kepada anak. Di hari pertama lolos, ternyata hari ke 2 belum bisa sempurna seharian, tinggal di evaluasi kembali. Memang di hari pertama saya full mendampinginya dari awal hingga selesai. Hari ke 2 karena saya harus ngajar online sebentar, Abi juga ada kesibukan, dan saya tidak berpikir untuk membekalinya terlebih dahulu sebelum akhirnya kmi melepas kakak bermain dengan adiknya yang meninggalkan makanannya sambil bermain. Jadilah pertahanan diri kakak goyah, hingga terjadi persitiwa icip-icip tadi, hihiii..
.
.
Kembali lagi kesempatan transfer pemahaman. Bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang dinanti oleh seluruh kaum muslimin karena pada bulan ini pahala dilipat gandakan, al quran diturunkan, setan-setan dibelenggu, doa-doa dikabulkan, dan manusia berlomba dalam kebaikan. Bulan dimana seorang muslim meningkatkan amalannya dan mendekatkan diri pada Allaah SWT. Sehingga bisa menjadi seorang muslim yang dicintai Allah dan Rasulullaah. Dan akhirnya bisa berkumpul di surga Allah Kelak. Telah Allaah sediakan pintu bernama ari Rayan bagi mereka yang senang melakukan ibadah puasa.
.
.
Jadi jika seorang muslim di bulan ramadhan tidak melakukan ibadah puasa, ia sangat rugi, bahkan jika ia telah dewasa akan mendapatkan dosa. Kecuali ada hal yang tidaknmembolehkannya berpua, seperti sakit, orang tua yang tidak mampu lagi berpuasa, gila, wanita haidh, ibu hamil dan menyusui yg memperoleh keringanan boleh tidak berpuasa.
.
.
Si kakak, ketika tau dirinya rugi, malah nangis, hanya menangis. Katanya mau puasa lagi. Ya, lagi-lagi dipahamkan bahwa puasanya sudah batal dan ini akan jadi pelajaran di hari-hari berikutnya. kakak beribadah bukan karena takut ummi marah, tapi karena Allaah. Sama juga ketika seorang muslim berpuasa gak boleh karena mau menurunkan berat badan, gak boleh supaya penyakitnya sembuh, niatnya gak boleh begitu. Niatnya untuk melaksanakan perintah Allaah dan menjauhi laranganNya. Supaya Allaah senang. Rasulullaah bersabda: Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
.
.
Jadi, ketika seseorang melakukan ibadah, misal puasa. jika ia mengerjakannya bukan karena Allaah, melainkan ada tujuan lain, makanya amalannya ditolak. Begitu pula, sekalipun niatnya benar, tapi puasanya tidak sesuai yang diperintahkan, sama saja, Allah tolak amalannya. RUGI. Nah, supaya dapat amalan yang paling bagus paling baik haruslah benar niatnya benar perbuatannya (ihsanu 'amalan).
.
.
Maka Jika Allaah senang sama kakak yang berpuasa, sholat, sedekah, dan lainnya karena Allaah, Allaah juga pasti senang sama Ummi dan Abi. Jika saatnya sudah tiada, insyaAllaah akan berkumpul lagi di akhirat kelak, disurganya Allah kelak. Aamiin.

#SerbaSerbiRamadhan02
#SambutRamadhanKita
#Ramadhan1441H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers