Pages - Menu

Sabtu, 09 Mei 2020

Our Story About Iftar


Our Story About Iftar
(Ramadhan04)

Alhamdulillah, tidak terasa telah masuk hari ke 4 bulan suci Ramadhan. Semoga makin semangat menjalankannya, makin khusyuk puasanya, makin meningkat kualitas amal ibadahnya, termauk bagi para parents yang sedang membersamai kiddos latihan puasa, semoga Allaah memudahkan, aamiin yaa Rabbal 'alamiin.
.
.
By the way, Pernah gak sih ditanya sama anak selama puasa "ummi, kakak boleh buang angin?", "ummi, gak boleh makan tapi boleh minum sedikit?", atau "ummi, sudah mau berbukamika ini?", dan segudang pertanyaan lucu lainnya?!. Hehe, tidak masalah, malu bertanya sesat dijalan 😅. Pertanyaan lucu dan lugu semacam ini jadi alarm buat ummi untuk mengingatkan kembali atau memberikan penjelasan lebih. 
.
.
Sama seperti si kakak yang kemarin setelah buka puasa, "ummi, ana mau puasa lagi' dengan sedikit ngotot. Hehee, semangat betul si kakak malam-malam mau puasa juga. Namun, bisa jadi bukan hanya semangat, tapi memang belum paham lagi terkait waktu berpuasa. Dijelaskanlah, bahwa Allah telah menetapkan aturan berpuasa dari masuk waktu subuh yang disebut imsak sampai maghrib. Jadi, kalo kakak sudah dengar azan maghrib berkumandang artinya sudah waktunya berbuka puasa, segera minum dan jangan ditunda-tunda. Setelah itu semalaman antum boleh makan dan minum hingga waktu imsak lagi. Intinya kalo subuh-maghrib antum puasa. Malam sudah tidak lagi. Lalu, "kenapa malam gak boleh puasa?". Iya, Allah batasi waktu kita berpuasa. Hikmahnya Allah mau uji ketaatan hambaNya. Kalau melebihi batas itu namanya melampaui batas alias berlebih-lebihan, dan Allah tidak menyukai hambaNya yang melampaui batas dan berlebih-lebihan itu. Seperti Fahmi kalo nyuruh adeknya, kalo adeknya nurut, pasti kakak senang. Tapi kalo adeknya gak nurut pasti ada rasa kecewa. jadi, kalo kita nurut sama perintah Allaah, Allaah akan senang, trus kasih hadiah berupa pahala, kasih sayang, dan surgaNya karena Allaah Maha Baik, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

"Oooo..."
.
.
"Ummi, kalo buka puasa ana mau dibuatkan telur tumis nah". Boleh, tapi dahulukan berbuka dengan yang manis-manis seperti sunnah Rasulullah. Beliau kalo buka puasa biasa makan kurma basah atau kering dengan seteguk air putih. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Terkait

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers