Perjalanan Saat Bulan Ramadhan
(Ramadhan05)
Menghibur diri. Itulah yang ada. Menguatkan hati, tidak jadi pulang kampung sekeluarga tahun ini, semoga bisa bertemu mertua, neneknya anak-anak, berkumpul dengan para ipar, lago, ponakan-ponakan, reuni para cucu-cucu, juga keluarga besar lainnya di tahun depan, rame2 pulang kampung berlebaran sama-sama di Enrekang. Kota dingin sejuk, asri, kental suasana pedesaan, masyarakat dengan ramah senyuman juga persaudaraan. Buat saya terakhir ke kampung suami tersebut saat Fahmi masih usia 11 bulan. Kini fahmi telah 6 tahun 10 bulan. Lumayan lama juga. Karena biasanya kalau bukan anak sakit, sedang hamil tua, ya melahirkan. Hehee...
.
.
Inilah kita manusia. Makhluk kecil yang hanya bisa berencana, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Semoga Allah mudahkan urusan orang-orang yang berada dalam kesusahan ditengah pandemi seperti sekarang ini. Semoga corona, kepongahan dan kapitalisme segera berakhir, aamiin.
.
.
Sekalipun tidak jadi silaturahmi sekeluarga tahun ini. Penting buat anak-anak paham tentang seputar menjalankan ibadah dibulan Ramadhan ketika dalam perjalanan. Tetap berpuasa, menjaga sholat, tilawah, dzikir, tholabul, 'ilmi, melakukan perjalanan dengan penuh persiapan, dan tak lupa pula banyak-banyak Berdoa memohon perlindungan pada Allah SWT.
.
.
Bercerita bahwa dulu pada masa kegemilangan Islam, negara benar-benar memberikan kenyamanan maksimal kepada rakyat. Mulai dari fasilitas transportasi yang banyak dan teruji keamanannya. Berinovasi dengan yang canggih-canggih. Nah, Siapa tau suatu saat kakak bisa buat monorel yang oke punya buat orang bepergian nantinya. Jalanan bolong-bolong harus segera diperbaiki. Disetiap kota tersedia tempat singgah bagi musafir, rumah sakit, sekolah dengan fasilitas lainnya dengan pelayanan yang baik dan gratis. MasyaAllaah. Allah memang telah memerintahkan sebuah negara mengurusi rakyatnya dengan aturan Islam, tak boleh menyusahkan rakyatnya.
.
.
menempuh perjalanan mengunjungi keluarga tercinta saat idul fitri hanyalah tradisi, kita harus mengunjungi mereka, apalagi orang tua dihari-hari biasa lainnya sebagai wujud birrul walidain. Jika orang tua telah tiada maka terus doakan mereka, memohonkan ampunan, bersedekah untuk mereka, dan menjaga aib mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar